GRESIK, KANALINDONESIA.COM : Dinas Perkoperasian Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) bersama Dirjen Bea Cukai Kabupaten Gresik gelar sosialisasi exspor kunyit di pendopo Balai Desa Sidoraharjo Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik, Jatim. Selasa (28/9/2021)
Momen tersebut di gelar di tengah anjloknya harga kunyit di pasaran, karena banyaknya stok di petani akibat panen raya.
Hal tersebut sudah sejak lama terjadi, di saat stok di petani meluber. Permainan harga pun di sinyalir terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat modal bercocok tanam, pupuk dan perawatan kunyit yang tidak sebanding, sejumlah petani di daerah setempat pun mengeluh.
Berkat inisiasi Kepala Desa Sidoraharjo Suwoto, yang menyampaikan keluhan warganya ke Gus Yani Bupati Gresik. Bupati pun merespon keluhan petani kunyit desa setempat. Pada hari tersebut
“Kami sampaikan terimakasih kepada Gus Bupati, yang telah merespon keluhan kami. Dan kami berharap, berkat asistensi dari Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kabupaten Gresik, semoga segera bisa terwujud,” ujar Suwoto.
Sementara itu,Fungsional pemeriksa Bea Cukai Kabupaten Gresik, Agus Prasetyo menyampaikan bahwa sosialisasi dan asistensi UMKM pada petani kunyit di Desa Sidoraharjo ini adalah penanaman mainset pada UMKM khususnya petani. Untuk menembus pangsapasar ekspor itu mudah.
“Tidak harus perusahaan besar atau sejenisnya yang bisa menembus pasar mancanegara, UMKM pun bisa, dan itu mudah,”kata dia.
Ia menambahkan,”produk UMKM juga bisa exspor dengan atas nama undername atau pihak ketiga, karena hal tersebut bisa memotong rantai distribusi. Yang bisa memberi nilai tambah langsung pada petani yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan mereka dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekelilingnya, akhirnya perekonomian di daerah tersebut bisa maju dan tersangkat,”lanjutnya.
Dari Diskoperindag Kabupaten Gresik, Kepala seksi promosi pengembangan perdagangan luar negeri, Sunik, menyampaikan, pihaknya akan memfasilitasi ekspor komoditi kunyit ke luar negeri. Dan kabar gembira hari ini kita sudah di respon oleh atase perdagangan India, dimana di sana banyak buyer yang kita temukan yang impor empon-empon dari Indonesia.
“Sesuai program pak Bupati Gresik, tentang ekspor komoditi lokal. Yang mayoritas hasil bumi kita, masih menembus pasar lokal atau sudah ekspor tapi masih memakai nama perusahaan besar, hari ini kita di minta untuk mendengar keluhan mereka, terutama di sisi pengembangan perdagangan atau marketingnya,”ujarnya.
“Kami akan sampaikan kepada petani tentang standar produk untuk pasar mancanegara,”pungkasnya.