SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Data nasabah Bank Jatim Bocor, bahkan kabarnya diduga diperjualbelikan di forum hacker seharga USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,5 miliar.
Adalah akun @bl4ckt0r yang menjajakannya di situs Raidforums. Data yang ditawarkan berukuran cukup besar, yakni 378GB.
“Isinya meliputi 259 database beserta informasi sensitif seperti data nasabah, data karyawan, data keuangan pribadi, dan masih banyak lagi,” ungkap Dr. Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC seperti dikutip dari detik,com.
Pratama menilai data-data yang bocor sangat sensitif dan rentan disalahgunakan di internet, seperti penipuan online seperti yang kerap terjadi belakangan. Karena itu kebocoran data harus menjadi perhatian khusus pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu pihak Bank Jatim memastikan keamanan Data Nasabah terjaga dengan baik. Menanggapi marak beredarnya kabar data nasabah Bank Jatim Bocor dan diperjualbelikan,
Direktur TI & Operasi bankjatim Tonny Prasetyo menjelaskan bahwa bankjatim telah bergerak cepat dan saat ini sedang melakukan proses investigasi dan analisis forensik untuk mengkaji lebih dalam terkait berita tersebut. “Hasil penelusuran awal mengindikasikan bahwa pelaku kejahatan cyber melakukan intrusi pada sistem aplikasi pendukung, bukan pada Core System bankjatim. Dengan kata lain, integritas data nasabah tetap terjaga dan para nasabah bankjatim bisa tetap tenang untuk melakukan transaksi keuangan perbankan, jelas Tonny.
Dengan adanya berita tersebut, Tonny memastikan bahwa operasional dan layanan bankjatim tidak terdapat permasalahan dan tetap berjalan normal. “bankjatim juga terus menerus melakukan peningkatan perlindungan data perseroan agar tidak rentan terhadap kejahatan cyber, ungkap Tonny.
Nasabah juga tetap dapat memanfaatkan layanan e-channel bankjatim seperti JConnect mobile banking dan JConnect internet banking untuk melakukan transaksi keuangan perbankan dengan cepat, mudah, dan aman,” tegasnya.
Selama ini bankjatim telah melakukan mitigasi risiko terhadap serangan siber melalui kerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menerapkan standard pengamanan sistem informasi. Kemudian saat ini bankjatim sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait untuk proses investigasi dan penyelesaian masalah tersebut.
“Selanjutnya, bankjatim akan berkoordinasi dengan para nasabah untuk memastikan layanan kepada nasabah tetap dapat dilakukan tanpa gangguan. Apabila Nasabah membutuhkan penjelasan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan, dapat segera menghubungi layanan resmi kami melalui Call Center di Nomor 14044, WhatsApp Corporate 0811-3222-2505,” pungkasnya. nang