KTT G20 Hasilkan Deklarasi Pemimpin Negara Terkait Sejumlah Isu

- Editor

Senin, 1 November 2021 - 14:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri keuangan

Menteri keuangan

Retno Marsudi Menteri Luar Negeri

ROMA, KANALINDONESIA.COM: Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang diselenggarakan di Roma, Italia telah berakhir dan menghasilkan teks deklarasi dari para pemimpin negara. Teks deklarasi tersebut berisi tentang isu global yang menggambarkan perekonomian dunia termasuk tindakan bersama yang dapat dilakukan negara anggota G20.

“Leaders declaration ini terdiri dari 61 paragraf yang mencakup 26 isu yang menggambarkan tantangan perekonomian dunia termasuk situasi pandemi dan apa yang dapat dilakukan bersama oleh negara-negara anggota G20,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi dalam keterangannya di hotel tempatnya bermalam di Glasgow, Skotlandia, pada Minggu, 31 Oktober 2021.

Baca Juga :  OJK Kediri Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

Sejumlah isu yang masuk di dalam deklarasi tersebut antara lain kesehatan, energi dan perubahan iklim, perjalanan internasional, hingga ekonomi digital. Dalam bidang kesehatan, Indonesia termasuk salah satu negara yang mengusulkan pembentukan joint health and finance task force untuk membantu pendanaan penanganan kesehatan di masa pandemi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Disepakati pembentukan joint health and finance task force untuk menyusun road map_ pendanaan bantuan penanganan kesehatan, khususnya untuk negara-negara miskin dan berkembang,” lanjutnya.

Pada isu energi dan perubahan iklim, Menlu menyebut terjadi perdebatan yang mendalam saat membahas mengenai target pengurangan emisi karbon dan penetapan time frame menuju net zero emission.

Baca Juga :  OJK Kediri Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

“Dan tentunya semua sepakat bahwa untuk transisi energi diperlukan kerja sama internasional,” tambahnya.

Selain itu, Indonesia juga berhasil memasukkan prinsip common but differentiated responsibilities (CBDR) dalam konteks energi dan iklim. Dalam konteks tersebut, Indonesia menekankan pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim dari negara maju untuk negara berkembang.

“Kita juga memasukkan pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim USD100 miliar dari negara maju untuk negara berkembang dan pembentukan digital economy working group,” imbuhnya.

Berita Terkait

OJK Kediri Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
BI Kediri Siapkan Rp4,8 Triliun untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2024
OJK dan Kemenkeu Perkuat Kerja Sama Pertukaran Data dan Informasi
Bank Indonesia Jatim Siapkan Uang Rp 23,2 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2024
Wow Keren! Bandara Juanda Jadi Bandara Terbaik se-Asia Pasific
OJK Raih Penghargaan Pengendalian Gratifikasi Terbaik Nasional
Kinerja Apik, Bank Jatim Jadi TOP BUMD 2024
Bank Jatim Jajaki Kerja Sama KUB dengan Bank Banten, Tawarkan Konsep KUB Fully Protection Growing Together

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 03:23 WIB

OJK Kediri Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

Selasa, 26 Maret 2024 - 08:24 WIB

BI Kediri Siapkan Rp4,8 Triliun untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Rabu, 20 Maret 2024 - 12:52 WIB

OJK dan Kemenkeu Perkuat Kerja Sama Pertukaran Data dan Informasi

Rabu, 20 Maret 2024 - 04:01 WIB

Bank Indonesia Jatim Siapkan Uang Rp 23,2 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2024

Selasa, 19 Maret 2024 - 07:48 WIB

Wow Keren! Bandara Juanda Jadi Bandara Terbaik se-Asia Pasific

Jumat, 15 Maret 2024 - 16:54 WIB

OJK Raih Penghargaan Pengendalian Gratifikasi Terbaik Nasional

Sabtu, 9 Maret 2024 - 01:30 WIB

Kinerja Apik, Bank Jatim Jadi TOP BUMD 2024

Sabtu, 9 Maret 2024 - 00:53 WIB

Bank Jatim Jajaki Kerja Sama KUB dengan Bank Banten, Tawarkan Konsep KUB Fully Protection Growing Together

KANAL TERKINI

KANAL MILITER

Entry Briefing Komandan Seskoal Laksma TNI Fauzi

Jumat, 29 Mar 2024 - 06:07 WIB