Desakan Kembalikan PSGJ ke Pemda Kembali Mencuat

- Editor

Rabu, 15 Desember 2021 - 08:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIREBON, KANALINDONESIA.COM – Desakan untuk mengembalikan kepemilikan PS Gunung Jati (PSGJ) Kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon kembali mencuat pasca gagalnya tim kebanggaan Kabupaten Cirebon ini gagal dalam mengarungi liga 3 seri 1 Jawa Barat.

Seperti yang diutarakan oleh salah satu tokoh sepakbola Kabupaten Cirebon, Sutardji Rahardja, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler nya, Senin (13/12/2021).

“Saat ini PSGJ bukan milik Pemerintah Kabupaten Cirebon, tapi statusnya adalah milik pribadi dalam hal ini pemiliknya adalah H Suhud,” ujar Sutardi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pria yang juga sebagai mantan pemilik Cirebon FC ini mengatakan, kegagalan PSGJ dikancah Liga 3 serie 1 lantaran tidak mampunya pemilik PSGJ untuk membuat management yang solid sehingga akhirnya pemain di lapangan ikut terpengaruh atas carut marutnya internal PSGJ.

“Masyarakat biar tau kalau saat ini PSGJ bukan milik Pemda tapi milik pribadi, karena tidak mampu masalah pendanaan, jadi tidak mampu membuat management yang baik, dan saya juga meyakininya kalau saat ini tidak ada management, semua tersentral di tangan Suhud,” katanya.

Sutardi akan mengapresiasi jika Suhud mengembalikan kepemilikan PSGJ kepada Pemda Kabupaten Cirebon, dan masyarakat sepakbola juga akan segera melakukan komunikasi dengan Pemda soal masa depan PSGJ.

“Dalam waktu ini kami akan segera berkomunikasi dengan Pemda, mau kemana arah sepakbola Kabupaten Cirebon apakah tetap mempertahankan nama PSGJ atau membuat klub baru yang memang dimiliki oleh Pemda Kabupaten Cirebon,” tandasnya.

Sutardi menceritakan sejarah PSGJ kenapa bisa menjadi milik pribadi, pada saat itu karena adanya aturan dari PSSI agar seluruh klub mempunyai badan hukum, maka tanpa sepengetahuan masyarakat sepakbola Kabupaten Cirebon, Suhud berinisiatif untuk membuat akte pendirian.

“Pada saat pembuatan akte pendirian itu, Suhud mengklaim kalau PSGJ adalah milik nya bukan milik masyarakat Kabupaten Cirebon, sampai dengan sekarang,” terangnya.

Kegagalan PSGJ di kancah liga 3 serie 1 menurut Sutardi sudah menjadi cambuk bagi masyarakat Kabupaten Cirebon. Karena baru kali ini PSGJ dipermalukan dengan jumlah gol yang cukup banyak dalam pertandingan resmi.

Berita Terkait

Persik Jalin Kemitraan SKASports, Mas Dhito Harapkan Dampak Positif bagi Komersial
Hadapi Persis, Pelatih PSIS: Ingin Persembahkan Kemenangan untuk Masyarakat Semarang
Laga PSIS Lawan Persis, Panpel: Kesulitan Venue Stadion Sampai Saat ini
Panpel PSIS Kesulitan Cari Stadion Jelang PSIS Lawan Persis
Wahyu Prasetyo dan Adi Satryo Dapat Panggilan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia
Stadion Jatidiri Direnovasi, PSIS Semarang Harus Pindah Kandang
Resmi, Carlos Fortes Tinggalkan PSIS Semarang
Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala Asia 2023
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 17 Maret 2024 - 13:31 WIB

Persik Jalin Kemitraan SKASports, Mas Dhito Harapkan Dampak Positif bagi Komersial

Minggu, 17 Maret 2024 - 04:25 WIB

Hadapi Persis, Pelatih PSIS: Ingin Persembahkan Kemenangan untuk Masyarakat Semarang

Senin, 11 Maret 2024 - 16:36 WIB

Laga PSIS Lawan Persis, Panpel: Kesulitan Venue Stadion Sampai Saat ini

Senin, 11 Maret 2024 - 04:43 WIB

Panpel PSIS Kesulitan Cari Stadion Jelang PSIS Lawan Persis

Jumat, 8 Maret 2024 - 05:31 WIB

Wahyu Prasetyo dan Adi Satryo Dapat Panggilan Timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia

Minggu, 18 Februari 2024 - 22:39 WIB

Stadion Jatidiri Direnovasi, PSIS Semarang Harus Pindah Kandang

Rabu, 31 Januari 2024 - 16:31 WIB

Resmi, Carlos Fortes Tinggalkan PSIS Semarang

Minggu, 28 Januari 2024 - 21:36 WIB

Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala Asia 2023

KANAL TERKINI

Iptu Mustofa Sahid, Kapolsek Ponorogo kota. (foto: Imam Mustajab)

KANAL PONOROGO

Antisipasi Rumah Dibobol Maling, Polisi di Ponorogo Himbau Ini

Jumat, 29 Mar 2024 - 13:59 WIB