SURABAYA KANALINDONESIA.COM : Bonek Bobotoh sepertinya terus saling menjaga keakraban dan kekeluargaan. Apalagi keduanya memang selalu saling mendukung saat ada pertandingan sepak bola.
Keakraban Bobotoh dan Bonek ini terlihat saat Gubernur Jabar Ridwan Kamil meluangkan waktunya disela sela kunjungannya ke Jatim.
Dengan suasana yang jauh dari protokoler, tepatnya di sebuah warung kopi , jl Ngagel Surabaya, Minggu (30/05/21) mantan walikota Bandung itu gayeng dan santai ngopi dan makan jajanan pastel warungan sambil ngobrol dengan sejumlah pentolan Bonek Surabaya.
Menurut Ridwan Kamil, silaturahmi dirinya ini karena ingat persaudaraan yang terjalin selama ini antara Bonek dan Bobotoh.
“Saya ingat dan saya bilang ke tim saya yang mendampingi. Ayo kita ketemuan sama teman teman Bonek. Alhamdulillah ini kesampaian dan kita bisa ketemuan disini. Ada cak cong yang juga salah satu koordinator Bonek Surabaya,” ujarnya.
Kata Kang Emil, persaudaraan erat yang dilakukan oleh Bonek dan Bobotoh harus di apresiasi dan menjadi contoh bagi sporter lain.
“Rivalitasnya 90 menit aja selama pertandingan berlangaung. Setelah itu ya kita kembali sama-sama menjadi Indonesia Raya sama sama Pancasila,” ungkapnya.
Ketika disinggung apakah ini ada kaitan dengan Pilpres 2024, menarik simpati Bonek, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, menepis anggapan itu. Ini katanya murni silaturrahmi tidak ada niatan apapun.
“Hahaha. Bisa saja ini pertanyaannya. Ndak ndak ada. Ini murni silaturrahmi. Kita jalin persaudaraan. Bila nanti bonek ke Bandung ya kita terima. Ndak ada bicara politik,” pungkasnya.
Sementara itu, Cak Cong koordinator bonek tribun mengatakan, kedatangan Kang Emil akan membuat persaudaraan Bonek dan bobotoh akan semakin kuat.
“Kita merasa beruntung bapak e bobotoh seorang Gubernur mau bersilaturrahmi dengan kita bonek di Surabaya. Semakin menguatkan bahwa Bandung adalah rumah kedua Bonek, demikian sebaliknya,” ujarnya setelah menemui Kang Emil.
Kata Kacong, ini murni silaturrahmi, tidak ada unsur politik apalagi dikaitkan dengan Pilpres 2024 mendatang.
“Kita tidak masuk rana itu. Kita murni untuk jalinan keakraban antara bonek dan bobotoh. Kalau ada unsur unsur politik, kita tidak akan masuk disana. Tadi pembicaraan juga tidak ada pembicaraan terkait politik,” pungkasnya. Nang
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com