KENDAL – kanalindonesia.com
Bupati Kendal, Dico Ganinduto membuka sekaligus memberikan sambutan Kick Off Prastudi kelayakan Final Business Case (FBC) Pembangunan Bendung Bodri di Pendopo Tumenggung Bahurekso, kemarin.
Hadir Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air, Dirjen Pembiyaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR beserta jajarannya, Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air, Direktur Pengembangan Pendanaan Pembangunan, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional, serta Direktur Pengairan dan Irigasi Kementerian PPN/Bappenas, Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan Pemerintah Kabupaten Temanggung, dan Tim Konsultan Penyusunan FBC Proyek KPBU Bendungan Bodri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembangunan Bendung Bodri berlokasi di Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Pembangunan tersebut merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) juga sebagai infrastruktur pendukung adanya Kawasan Industri Kendal.
Bendungan tersebut nantinya juga berfungsi sebagai waduk dengan kapasitas tampung kurang lebih sebesar ±41,82 juta m3, dan perkiraan luas genangan 240.20 Ha.
Waduk tersebut diproyeksikan akan mensuplai air baku sebesar 2,26 m3/ S, mengairan irigasi seluas 8.861 Ha. Diharapkan akan menaikan intensitas tanam menjadi 263%. Selain itu, Pembangunan Bendung Bodri diharapkan akan mengurangi potensi banjir sebesar 140,12 m3/ S.
Pembangunan ini merupakan salah satu program/kegiatan rencana induk di Kawasan Kendal-kota Semarang-kota Salatiga-Demak-Grobogan (yang tergabung dalam Kedungsepur), berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan.
Bendungan Bodri termasuk proyek bendungan prioritas Tahunan Anggaran 2020-2024 untuk didanai melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan Rencana Anggaran Biaya sebesar Rp.1.180.331.000.000,00 (satu triliyun, seratus delapan puluh milyar, tiga ratus tiga puluh satu juta rupiah).
Dico Ganinduto mengatakan bendungan ini dapat menjadi objek wisata unggulan yang terintegrasi dengan jalur wisata sepeda yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal, Sehingga nantinya dapat menghidupkan roda perekonomian dan mensejahterakan masyarakat Kendal.
“Nantinya bendungan ini bisa dijadikan objek wisata agar dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat,”ungkap Dico.(Eko)