Penyekatan PPKM Darurat, Gubernur Jatim : Volume Kendaraan Berkurang

ARSO 6 Juli 2021 KANAL HEALTH, KANAL JATIM

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto melakukan pemantauan udara proses penyekatan PPMK Darurat

SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau secara langsung penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat melalui udara, Selasa (6/7). Salah satu kebijakan untuk mendukung aturan PPKM Darurat tersebut adalah penyekatan jalan demi mengurangi mobilitas penduduk.

Pemantauan dilakukan bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto.Selama sekitar 90 menit pemantauan tersebut dilakukan dengan melintasi perbatasan antara wilayah kabupaten dan kota. Diantaranya kawasan Surabaya-Sidoarjo, Gresik-Surabaya, Jembatan Suramadu dan Pandaan-Malang.

Seusai melakukan pemantauan, orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan, situasi lalu lintas yang ada di lapangan telah terjadi pengurangan volume kendaraan dibanding sebelum PPKM Darurat. Tetapi masih perlu diturunkan lagi.

“Alhamdulillah pagi ini, bersama-sama Pak Kapolda dan Pak Pangdam melakukan pengecekan terkait penyekatan yang dilaksanakan antar kabupaten dan kota. Lalu lintas yang terpantau secara umum ada pengurangan volume kendaraan khususnya pada titik-titik penyekatan tetapi di beberapa titik masih harus diturunkan lagi,” terang Khofifah.

Khofifah berharap dengan berkurangnya mobilitas dan pergerakan masyarakat dapat mencegah penularan Covid-19. Mantan Menteri Sosial itu juga mengapreasiasi sinergitas TNI-Polri dan elemen penthahelix dalam memperkuat pemberlakuan PPKM Darurat.

“Alhamdulillah pagi ini, bersama-sama Pak Kapolda dan Pak Pangdam melakukan pengecekan terkait penyekatan yang dilaksanakan antar kabupaten dan kota. Lalu lintas yang terpantau secara umum ada pengurangan volume kendaraan khususnya pada titik-titik penyekatan tetapi di beberapa titik masih harus diturunkan lagi,” terang Khofifah.

Khofifah berharap dengan berkurangnya mobilitas dan pergerakan masyarakat dapat mencegah penularan Covid-19. Mantan Menteri Sosial itu juga mengapreasiasi sinergitas TNI-Polri dan elemen penthahelix dalam memperkuat pemberlakuan PPKM Darurat.

Sebagaimana diketahui, tim gabungan TNI-Polri melakukan penyekatan pada 72 titik di wilayah Jatim selama PPKM Darurat. Ke-72 titik tersebut terdiri atas 45 exit tol, 20 titik antar rayon dan 7 titik perbatasan.

Lebih lanjut, Khofifah kembali mengingatkan masyarakat dari luar kota yang hendak melewati penyekatan, wajib membawa surat keterangan bebas Covid-19. Ia juga berpesan pada masyarakat yang tak memiliki kepentingan untuk senantiasa di rumah saja selama PPKM Darurat.

“Jangan lupa bawa hasil swab antigen atau PCR dan kartu tanda telah divaksin. Disiplinkan diri untuk selalu menjalankan protokol kesehatan. Yang lain, saya mohon tetap tinggal di rumah demi keselamatan diri dan keluarga,” pesan Khofifah.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, pemantauan ini dilakukan untuk mengecek penyekatan-penyekatan yang ada antara kabupaten dan kota. Penyekatan ini merupakan pendukung dari kebijakan PPKM Darurat ini. “Terpantau dari pemandangan di atas tadi berkurang volume kendaraannya dibandingkan hari-hari sebelumnya,” jelasnya.

Kapolda Nico juga menjelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait masalah pengetatan pengaturan critical dan essential. Dia juga mengimbau pengusaha dan perusahaan agar mengatur para karyawannya, sesuai dengan Inmendagri No. 15 Tahun 2021..

“Langkah selanjutnya bekerjasama dengan pemerintah daerah, Kodam V/Brawijaya bersama tim akan melaksanakan pengecekan di beberapa tempat. Apakah pengusaha dan perusahaan itu bisa melaksanakan aturan Inmendagri No. 15 Tahun 2021,” jelasnya.

Seperti yang diketahui, PPKM Darurat telah memasuki hari ke-4 dan direncanakan berakhir 20 Juli mendatang. (shi)