Sidak Pelaksanaan Vaksin, Bunda Rita: Antusias Warga Tinggi, Namun Ketersediaan Vaksin Kurang

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Wakil Bupati Ponorogo Hj. Lisdyarita, SH mendadak meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang diselenggarakan di gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro, Jum’at (20/08).
Dalam tinjauannya Bunda Rita sapaan akrab Wabup Ponorogo mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang karena animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin sangat tinggi.
“Alhamdulillah antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin sangat tinggi, terbukti kemarin (kamis, 19/08 – red) setelah dibuka pendaftaran secara online, 2-3 jam sudah penuh kuotanya, ini wujud kesadaran masyarakat Ponorogo dalam penganggulangan Covid-19 sangat baik,” ungkapnya.
Namun, antusiasme masyarakat yang tinggi tidak seimbang dengan ketersediaan vaksin saat ini.
“Sampai hari ini belum ada informasi pengiriman vaksin lagi, sedangkan permintaan masyarakat untuk mendapatkan vaksin sangat tinggi,” tambahnya.
Bunda Rita berharap Pemerintah Pusat dan Provinsi segera mengirimkan vaksin Covid-19 demi percepatan vaksinasi di Kabupaten Ponorogo.
Di lokasi, Bunda Rita juga menghimbau kepada warga masyarakat Ponorogo yang sudah divaksin untuk tetap disiplin Prokes, karena masih ada kemungkinan untuk terpapar Virus Covid-19.
“Kepada masyarakat yang sudah divaksin untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, karena masih ada kemungkinan untuk terpapar, setelah divaksin lebih baik untuk istirahat terlebih dahulu agar vaksinnya bekerja optimal,” pesan Bunda Rita kepada peserta vaksin.
Selain itu Kader PDI Perjuangan tersebut juga berterima kasih dan menyemangati para petugas yang terlibat dalam pelaksanaan Vaksinasi kali ini.
“Saya angkat topi kepada petugas yang terlibat, utamanya petugas medis yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Virus Covid-19, semoga semuanya diberi kesehatan dan tetap ikhlas dalam menjalankan tugas mulia ini,” pungkasnya.
Pelaksanaan vaksinasi kali ini menggunakan jenis vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan jumlah 3 ribu sasaran. Terdiri dari 1.800 untuk masyarakat umum, 1.200 untuk nakes (tenaga kesehatan) dan kelompok tertentu.