JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Dalam rangkaian webinar series Malaysia Healthcare Virtual.Week 2021 yang digelar selama tiga hari pada 10-12 September 2021 lalu, terdapat tema menarik bagi masyarakat Indonesia yang ingin berobat ke Malaysia, terutama bagi pasangan yang belum dikaruniai anak.

Virtual yang dhadiri oleh dokter spesialis dan juga pakar kesehatan dari Rumah Sakit di Malaysia ini mengusung tema “Menemukan Solusi Kesuburan Ideal”. Pembicaranya adalah  Mompreneur Nucha Bachri dan dr. Eeson Sinthamoney yang merupakan Spesialis Kesuburan dari Sunfert International Fertility Centre.

Dalam webinar ini dr. Eeson menjelaskan bagi pasangan yang belum diberi keturunan jangan berkecil hati karena masih ada harapan dengan teknologi IVF (In Vitro Fertilization) atau Bayi Tabung, tentunya dengan penanganan yang tepat.

“Bagi Anda pasangan suami istri yang belum diberikan keturunan jangan berkecil hati, karena ada teknologi Bayi Tabung atau In Vitro Fertilization (IVF). Kehamilan bisa dilakukan dengan adanya pembuahan sel telur oleh sperma dan dilakukan diluar tubuh didalam sebuah tabung, dan jika sel sudah siap maka akan dimasukan kembali kedalam Rahim wanita,” ungkap dokter Eeson.

Selain proses Bayi tabung, Dr. Eeson juga menjelaskan kiat-kiat sukses dalam proses Bayi Tabung.

“Tentunya proses pembuahan Bayi Tabung amat ditentukan oleh kondisi fisik kedua pasangan, maka proses awal yang harus dilakukan adalah mengecek kondisi kesehatan masing-masing pasangan, apakah ada riwayat penyakit, ataupun kendala, sehingga semuanya dilakukan dalam kondisi prima dan steril, kondisi fisik juga menentukan keberhasilan Bayi tabung,” katanya.

Makanan sehat dan umur mempengaruhi keberhasilan IVF

Dr.Eeson juga mengungkapkan, persiapan pertama ketika ingin melakukan bayi tabung adalah asupan nutrisi makanan yang sehat bagi suami dan istri. Ia merekomendasikan calon ibu dan ayah mengonsumsi suplemen dan juga makanan kaya asam folat dan vitamin D. Menghindari aktifitas berlebihan juga dianjurkan kepada istri yang akan menjalani program bayi tabung.

“Hindari akitiftas berlebihan dan makan makanan sehat tinggi akan asam folat, vitamin D juga membantu calon ibu yang akan menjalani program bayi tabung, selain itu umur pasangan juga dapat menentukan keberhasilan bayi tabung, idealnya usia wanita yang ingin melakukan Bayi Tabung adalah umur 23-39 tahun. Sehingga dapat dikatakan presentasi keberhasilannya cukup tinggi dengan kisaran umur tersebut,” jelas Dokter Eeson.

Sementara itu, dalam webinar ini, Nucha Bachri, yang merupakan Co-Founder ParentTalk juga mengungkapkan pengalamannya ketika menjalani second opinion bayi tabung di Malaysia.

“Pengalaman saya saat untuk mendapatkan 2 garis tentunya penuh dengan perjuangan ya, saya pernah melakukan second opinion perwatan Laparascopy di Malaysia saat itu, persiapan yang saya lakukan juga cukup detail, mulai dari makan-makanan sehat, rajin berolah raga, dan juga mengkonsumsi vitamin” kata Nucha.

“Saya berpesan kepada calon ibu yang sedang berjuang mendapatkan dua garis agar jangan menyerah, tetap melakukan yang terbaik, makan makanan bergizi, gaya hidup sehat tetap dijalani, dan mengikuti saran dari dokter, karena hasil tidak akan mengkhianati usaha,” imbuhnya.

Sunfert International Fertility Centre telah memperoleh akreditasi dari Reproductive Technology Accreditation Committee (RTAC). Pelayanannya diintegrasikan dengan pemanfaatan sistem teknologi, memudahkan pasien dalam melakukan penjadwalan konsultasi, pelatihan kesuburan, serta paket pemeriksaan.

Bagi pasangan suami istri yang belum keturunan yang tertarik lebih lanjut mengenai bayi tabung, dapat mengunjungi www.mhvirtualweek.org dan info mengenai Sunfert Intenational Fertility Centre dapat mengunjungi website www.sunfert.com. @Rudi