PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Nama Raka Satrya, saat ini cukup moncer di persepakbolaan anak, khususnya usia 13 tahun. Yang mana, anak dari kota kecil yaitu Ponorogo ini telah lolos seleksi di kompetisi Suratin tingkat Provinsi Jawa Barat.
Bukan bim salam, tentunya! Melainkan dengan bersusah payah. Tekad bulat dan kerja keras, inilah modal awal Raka bisa sampai ke Bandung.
Nama lengkapnya, Raka Satrya Nur Arifin. Iya anak kedua dari pasangan Nanang Rakaat Zainal Arifin dan Nur Farida. Tinggal di jalan Rujak Sente, Kelurahan Cokromenggalan, Babadan Ponorogo.
Anak lelaki berkulit sawo matang ini, pertama kali menginjakkan kaki di sepakbola pada usia 6 tahun, atau awal masuk sekolah dasar. Belajar di sekolah sepak bola (SSB) Ponorogo United asuhan Edy Riyanto, dan asisten pelatih Coach Huda. Karena memang memiliki jiwa sepakbola, skill Raka Satrya cepat berkembang.
“Saya ingin menjadi pemain sepakbola terkenal. Itu cita-cita saya sejak kecil,” kata polos Raka Satrya kepada wartawan.
Makanya, jelas Raka Satrya, ke mana pun ada event saya ingin mengikutinya. Menang atau kalah itu belakangan.
Berbagai perlombaan/pertandingan sepakbola mulai tingkat lokal dan regional aktif diikuti Raka Satrya bersama teamnya, dan sebagian besar berbuah juara. (1) pada tanggal 7-8 Juli 2018 mengikuti kompetisi Piala Dispora usia 10 tahun tingkat SSB/SD/MI se-Ponorogo, keluar juara 2; (2) pada Maret 2018 menjuarai AE Selection, juara 1; (3) bulan Maret 2019, mengikuti kompetisi Menpora Korda Madiun, juara 1. Selanjutnya mewakili tingkat Jawa Timur kelompok usia 12 di Malang Piala Menpora, kalah tipis dengan Persebaya; (4) pada 4 April 2019 di even Putra Dewa Cup U 12, meraih juara 1; (5) tanggal 26-27 mengikuti Bhayangkaki Cup 2020 sebagai juara 1.
Melihat jiwa sepakbola Raka Satrya, memikat pelatih Surya Crounus (SC), Coach Imam yang akhirnya menawarkan dan menyarankan kepada Raka untuk bergabung ke klubnya. Karena ingin anaknya berkembang, orang tua Raka menerima tawaran.
Surya Crounus bukanlah sekolah sepakbola, tetapi lebih pada wadah penyaluran dan penggodokan bakat bagi anak-anak berprestasi. Lembaga ini dipimpin oleh Eko atau lebih akrab dipanggil Papi yang saat ini menduduki Manajer Surya Crounus, dengan pelatih Coach Imam.
Di sinilah, skill Raka Satrya mengalami peningkatan tajam. Dan mengantarkan ia lolos seleksi piala Suratin di Bandung, Jawa Barat.
Coach Imam, kepada wartawan menjelaskan, kalau melihat dari hasil latihan selama ini, Raka menunjukkan perkembangan secara taktik, teknik dan skill. Ketika seleksi di Bandung dengan cuaca yang sedikit berbeda dengan Ponorogo, Raka bisa beradaptasi dengan baik. Apalagi waktu seleksi itu diguyur hujan hingga seleksi harus tertunda beberapa menit.
Dengan lolosnya Raka, ada beberapa harapan yang ingin disampaikan Coach Imam. “Saya sampaikan untuk pemain muda di Ponorogo, salah satunya jangan takut mencoba. Kalau dilihat, memang pemain muda di Ponorogo kurang jam bermain. Dan kekurangan itu sangat terlihat ketika pemain bermain di luar Ponorogo.” Kata lelaki kelahiran Ponorogo ini.
Imam berharap lagi, ke depan di Ponorogo ada kompetisi internal yang berjenjang mulai usia 10 tahun sampek 17 tahun, sehingga SSB di Ponorogo menjadi kantong-kantong pemain untuk Persepon dan Timnas Indonesia. *
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com