HUT Jatim ke 76 FPDIP Menilai Pemprov Masih Perlu Lompatan Inovasi Yang Spektakuler
SURABAYA KANALINDONESIA.COM – HUT ke 76 Jatim diharapkan menjadi momentum untuk menjadi otokritik atas kinerjanya dalam memjalankan tugas pemerintahan terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat. Inilah yang disampaikan Frasksi PDIP DPRD Jatim melalui Ketua Fraksinya Dr Sri Untari saat ditanya pendapatnya tentang Pemerintahah Khofifah Emil pada Hari Jadi Jatim ke 76.
Otokritik ini menjadi penting agar Pemprov Jatim bisa mengukur apakah kebijakan dan program yang diambil di masa pandemi ini sudah sesuai dengan kebutuhan dilapangan atau sekedar jalan seadanya saja. Politisi perempuan yang juga Sekretaris DPD PDIP Jatim ini menilai masih terlihat beberapa kelemahan yang dilakukan Pemprov dalam menjadikan Jatim makin kuat ekonominya.
“Pemprov harus lebih inovatif, saya melihat kolaborasi antar OPD sampai sekarang masih belum terlihat. Maksudnya kolaborasi yang sifatnya mutual saling melengkapi dan menguatkan,” kata perempuan yang akrab disapa Bu Un ini, Selasa (12/10/2021)
Sri Untari menjelaskan kinerja mutual atau Simbiosi mutualisme antar OPD adalah sinergitas antaar OPD dengan cara saling memanfaatkan potensi yang ada dimasing masing lembaga, “Contoh kecil nih, Dulu kami sudah sampaikan rumah sakit milik pemprov itu itu kan banyak, Ada ( rumah sakit) Dr Sutomo , Syaiful Anwar, dr Soedono, rumah sakit paru dan yang lainnya. Merka kn butuh beras , butuh gula, kopi, sayur dan yang lainnya, kenapa gak maksimalkan Puspa Agro untuk memasok kebutuhan rumah sakit ini. kita naruh uang di sejumlah rumah sakit itu banyak lho, nah semisal koperasi yang mengelola kebutuhan itu tapi ambilnya tetap di Puspa Agro. Suplier nya Puspa Agro, yang membiayai Bank Jatim, Jadi sama sama bisa kerja dan bisa hidup bareng bareng. Supaya (Puspa Agro) bisa masuk ya minta ke Ibu Gubernur dong. Ini Jadi circle ekonomi, namanya sistem , Dari Oleh dan Untuk Jatim sendiri, ” ungkap Sri Untari.
Sayangnya dirinya harus menerima kenyataan dari saran yang disampaikan saat di Komisi C dulu, yang dijalankaan baru pada kebutuhan air minum saja. Kata Untari Harusnya ini bisa menjadi sistem agar Jatim jadi jaya seperti dalam lagu Mars Jatim, “Jayalah Jawa Timurku. carane yo’opo ? caranya ya itu tadi bersinergi berkolaborasi, wong semua pegang uang, pegang akses apa susahnya ?” tanyanya.
Untari Bahkan menyarankan ini dijadikan Perda agar bisa jalan efektif , “Ini namaya holding tapi yang kualitasnya ultra holding. Agar memiliki kekuataan sinergis , Jadi mau nembus Jatim susah. Puspa Agro kulakan ke Batu, Ponco kusumo, blitar, kediri, banyuwangi. Para petani yang menyiapkan agar ketika petani menanam itu dapat hasil,” tegasnya.
Namun Untari juga mengingatkan agar semua komponen memiliki visi yang jelas terutama mereka yang memegang tempat-tempat penting itu, “Contohnya perusahaan daerah itu. Mereka juga harus melakukan otokritik masing-masing, masak perusahaan tanpa dibiayai pemerintah jalan, yang dibiayai pemerintah tinggal terima anggaran saja gak jalan ?” katanya
Selain kerja simbiosis mutualisme antar OPD , kata Untari Pemprov harus melakukan perencanaan pembangunan dengan lebih adaptif dan lentur serta mendorong partisipasi masyarakat yang tinggi, agar jumlah pengangguran yang membengkak akibt pandemi Covid bisa dikurangi, “Ada pengangguran sebanyak 42.000 manusia yang di PHK oleh perusahaan besar dari datanya disnaker , maka BLK BLK Ini secara optimal untuk melatih mereka kembali memberikan bekal. Yang kedua pengangguran di pedesaan itu sebenarnya kalau bantuan bantuan sosial yang bersifat Padat Karya dan hibah akan lebih mempercepat proses membantu masyarakat. Ini karena sekarang kan belanja hibah termasuk belanja operasi sehingga Itu bukan lagi yang dulu namanya disebut sebagai belanja tidak langsung yang dulu itu menjadi indikator bawah itu nggak bagus. Nah belanja hibah , bantuan sosial itu sudah masuk belanja operasi dengan begitu proses percepatan belanja belanja itu tadi (govermen spending) ini mendorong supaya masyaraakaat itu mampu bergerak dengan cepat untuk merespon, Katakanlah yang mampu dipancing itu 100 nah pemerintah pemerintah mengeluarkan goverment spanding itu 25 yang 75 biar masyarakat yang bergerak, ” ungkapnya.
Ini didasarkan dari PDRB Jatim yang dalam setahun mencapai 600 triliun. “Padahal kan APBD kita cuma 35 triliun, artinya ini kan 20 kali dari APBD kab/kota. Kalau ditambah APBD kabupaten kota bisa hingga 100 – 150 triliiun jadi bisa hingga 6 kali lipatnya, artinya cukup dengan 30% APBD masyarakat mampu memutar uang yang 70%,” katanya.
Dalam kondisi yang masih di Zona Covid seperti ini Ketua Umum Dekopin ini menyarankan agar Pemprov Jatim mendorong masyarakat memafaatkan dunia maya untuk mendapatkan income, ” Saat ini transaksi digital mencapai 60%. Maka ayo nyari duit lewat dunia maya. Maka Pemprov Jatim harus punya inovasi bagaimana memfasilitasi masyarakat Jatim nyari duit memanfaatkan dunia maya. Tidak bisa tidak, Kominfo harus diisi anak anak muda yang kreatif inovatif untuk membuat digitalisasi , yang nantinya bisa dipakai semua OPD.
Terkait kemiskinan yang mekarr di situasi pandemi saat ini, Pemprov disarankan melakukan lompatan inovasi lain agar sesegera mungkin mengurangi jumlah kemiskinan akut di Jatim. “Dulu program yang ada pada zaman gubenur yang lalu, jalin matra dan jalin kesra masih bisa kok diduplikasi. Ini masih bisa menjadi solusi kemiskinan yang menusuk langsung ke jantung. karena yang gak bisa makan kan sudah diabntu dengan bantun tunai dari kemensos berupa bantuan sosial , PKH , BPNT. Maka Jatim tinggal bantu kailnya, kailnya itu silahkan Dinas Koperasi, Disnaker, Pemberdayaan Desa dan yang lainnya ini ngumpul bareng untuk merumuskan yang nantinya diikordinasikan dengan kabupaten kota jangan jalan sendiri , karena kami masih melihat masih ada berbagai kabupaten kota yang tidak diajak ngomong oleh pemprov Jatim,” tambahnya.
Koordinasi dengan kabupaten kota kata Untari itu perlu, karen Provinsi bersifat koordinatif, “Contoh misal mau ada program pemberdayaan desa kan gak bisa jalan sendiri. Maka harus jalan dengan kabupaten kota. Lah wong yang punya wilayah kabupaten kota, provinsi kan gak punya wilayah,” katanya mengingatkan.
Lalu bagimana FPDIP menilai kinerja Pemprov saat ini ? “Nilainya cukup menuju baik, kita harus objektif, makanya perlu gas pool lagi. dan Slogan jatim bangkit itu harus jadi slogan bagi setiap orang disemua OPD,” pungkas politisi asal Kota Batu ini.
Tidak lupa Untari juga meninta agar keberhasilan Jatim dalam menurunkan angka covid harus tetap dijaga. Keterlibatan semua elemen, sangat diperlukan. “Selamat HUT jatim ke 76 , Selamat telah mampu menangani covid 19 dengan baik , mencapai level 1, mari kita pertahankan bersma. Semoga jatim segera bangkit melompat menjadi penyangga ekonomi indonesia , dan menjadi pelopor dalam segala bidang , sehingga kemakmuran rakyat jatim segera terwujud,” pungkasnya. nang

















