PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia bekerjasama dengan Pemkab Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga menggelar vaksinasi massal di lapangan Desa Nongkodono, Rabu (15/12/2021).
Vaksinasi massal tersebut merupakan program mobil vaksin dari Kemenparekraf yang digelar di dua lokasi berbeda selama dua hari, yakni di lapangan Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman dan di lapangan Desa Siwalan, Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
Perwakilan Kemenparekraf RI Dimas Galih selaku Direktorat Pengembangan Destinasi Satu menyampaikan bahwa, vaksinasi massal yang digelar secara gratis merupakan program mobil vaksin sebagai upaya Pemerintah guna untuk membantu mensukseskan vaksinasi di daerah. Sehingga semua pelaku usaha pariwisata, masyarakat umum dan lansia mendapat vaksinasi dengan baik sehingga di masyarakat akan terbentuk kekebalan komunal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk di Ponorogo sendiri program mobil vaksin Kemenparekraf ini di dua lokasi yakni Kecamatan Kauman di lapangan Desa Nongkodono, sedangkan kemarin di Kecamatan Mlarak di lapangan Desa Siwalan. Untuk dosis sekitar 300-400 dari target kita, dan jumlah itu tidak hanya bagi para pelaku usaha industri pariwisata tapi juga ada dari kalangan masyarakat umum dan lansia, “kata Dimas Galih Anggoro.
Sementara itu, Kabag Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Farida Nuraini mengatakan, latar belakang dilakukannya program mobil vaksin dari Kemenparekraf ini memang karena Kabupaten Ponorogo pada dekade ini, sesuai permintaan untuk bisa menaikkan level 3 ke level 2 salah satunya ada peningkatan herd immunity masyakarat.
“Jadi capaian untuk Kabupaten Ponorogo untuk manula masih 38 persen, standartnya 40 persen, sementara di luar 60 persen, dan kita masih 52 persen. Ini yang menjadi landasan mobil vaksin dari Kemenparekraf menuju ke Ponorogo dalam upaya meningkatkan herd immunity masyarakat. Harapannya dengan kedatangan mobil vaksin Kemenparekraf ini bisa mewujudkan herd immunity masyarakat sehingga bisa menaikkan jadi level 2 dan destinasi wisata bisa dibuka kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, “pungkasnya.
