Pelatihan Desa Pengolahan Jahe Merah menjadi Serbuk Instan

ARSO 31 Des 2021 Eksbis

Oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Ponorogo (KKN UMPO) gelombang 3 dari bidang ekonomi kreatif mengadakan pelatihan pengolahan jahe merah menjadi serbuk instan di Dukuh Dilem, Desa Karangan, Kecamatan Badegan, Selasa (21/12/2021).

Ke enam orang mahasiswa tersebut yaitu Rico Syahrian Nurroini dari Fakultas Ekonomi sebagai Ketua Bidang, Yasiinta Nur Methasari dari Fakultas Ekonomi sebagai Bendahara, Innas Putri Agung dari Fakultas Teknik, Nanda Putra Karunia dari Fakultas Teknik, Mutiara Mulia Rantika dari Fakultas Ilmu Komunikasi dan Aurita Khofifah Qur’anni dari Fakultas Ekonomi sebagai anggota bidang ekonomi.

Pelatihan ini bertempat di rumah Jebus selaku Kamituwo Dukuh Dilem, Desa Karangan, Badegan dan diikuti ibu rumah tangga sekitar lokasi. Dimulai pukul 09.00 WIB hingga siang hari menjelang waktu dhuhur, pelatihan berjalan lancar hingga akhir acara.

Pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan ketrampilan dan pengetahuan baru yang bisa dikembangkan serta menjadi bidang usaha baru untuk mendongkrak perekonomian bagi masyarakat sekitar.

Konsep pelatihan diambil dari hasil survei oleh mahasiswa KKN UMPO pada kelompok tani bernama Budi Sentosa yang diketuai Kateno.

Budi Sentosa baru dibentuk tahun 2020 yang terdiri dari 6-7 orang petani. Kelompok tani ini berfokus untuk memperdayakan jahe merah di Desa Karangan dengan bantuan permodalan yang bersumber dari Dana Desa (DD). Pembudidayaan jahe merah ini cukup unik karena para petani menggunakan urine kelinci sebagai pupuknya dan bukan menggunakan pupuk kimia.

Kendala yang sering dialami oleh petani jahe merah adalah seringnya mucul jamur juga curah hujan yang tidak menentu membuat kuantitas panen menurun. Ditarget setiap polibek dapat memanen 2 kg jahe merah.

Perkembangan teknologi yang semakin maju, mempengaruhi kreatifitas masyarakat dalam mengembangkan inovasi dan peluang dari sumber daya lingkungan sekitar. Salah satunya inovasi pengolahan jahe merah menjadi serbuk instan. Dengan terobosan tersebut, memudahkan masyarakat sebagai konsumen dalam mengkonsumsi jahe merah.

Dari sisi produsen dapat meningkatkan perekonomian dan nilai jual dari jahe merah itu sendiri. Selain itu dilihat dari segi manfaat jahe merah berkhasiat untuk memperkuat sistem imunitas tubuh, mengatasi radang tenggorokan, dan menambah stamina.

Maka dengan diadakannya pelatihan ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk memperoleh wawasan mengenai pengolahan jahe merah menjadi serbuk instan dan menjadi batu loncatan untuk merintis peluang usaha baru.

Seiring dirintisnya wisata Desa Gunung Badut produk jahe merah instan mampu berpotensi menjadi produk unggulan dari Desa Karangan yang dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar.

Dukungan dari pemerintah desa sangat membantu para pelaku UMKM khususnya yang sedang memulai merintis usahanya.

“Itu sangat bagus, kebetulan di desa karangan mulai banyak yang menanam jahe merah, kalau panen biasanya dijual mentah ke pabrik, cuma kalau kita bisa mempola sendiri, punya bahan baku lalu kita buat sendiri, nantinya bisa jadi produk UMKM unggulan Desa Karangan” ujar Pujianto selaku Kepala Desa Karangan, Badegan, Ponorogo.(Tim)