Presiden Jokowi Sapa Anak-anak Penyintas Erupsi Gunung Semeru
LUMAJANG, KANALINDONESIA.COM: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyapa anak-anak penyintas erupsi gunung Semeru di Pos Layanan Psikososial Ruang Ramah Anak Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) yang berlokasi di Pos Lapangan Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021) pagi.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi melakukan ramah tamah dan memberikan buku-buku bacaan kepada anak-anak penyintas erupsi gunung Semeru yang tengah mengikuti pendampingan layanan psikososial trauma healing yang dilakukan oleh Baznas.
Personel Baznas Tanggap Bencana (BTB) Maulana Ardiansyah mengatakan, Presiden Jokowi berinteraksi sekitar 15 menit serta membagikan makanan dan susu kepada anak-anak penyintas.
“Kehadiran Presiden di Pos Layanan Psikososial Baznas menjadi penambah semangat anak-anak dalam proses trauma healing, sebagai upaya mengurangi dampak psikis dari bencana erupsi Gunung Semeru,” ungkap kagum Maulana kepada Presiden Jokowi atas kehadirannya.
Presiden Jokowi saat berada di Pos Layanan Psikososial Ruang Ramah Anak Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) yang berlokasi di Pos Lapangan Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021) pagi.Menurutnya, layanan psikososial sangat penting bagi penyintas, terutama bagi anak-anak. Pendampingan diharapkan bisa memberi semangat dan mengurangi gangguan psikis yang diterima anak-anak penyintas.
“Pagi tadi kami melakukan layanan psikososial pendampingan trauma healing bagi anak-anak penyintas. Trauma sosial dapat dirasakan oleh semua kalangan, anak-anak juga menjadi kaum yang rentan, untuk itu kami melakukan pendampingan untuk mengurangi risiko dampak psikis,” katanya.
Baznas sendiri telah terjun sejak Sabtu, (4/12/2021) melayani dan membantu masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Selain melakukan layanan psikososial, juga membantu proses evakuasi warga, memberi layanan kesehatan, membuka pos layanan air, dan menyalurkan bantuan logistik.
Saat ini, tim Baznas masih terus siap siaga untuk melayani masyarakat terdampak. Asesmen juga dilakukan dalam mempersiapkan penyaluran bantuan lanjutan kepada para penyintas agar lebih luas menyentuh titik-titik lain yang sulit ditempuh dan belum tersentuh bantuan.
Berdasarkan laporan hingga pukul 17.30 WIB, BNPB mencatat ada 22 orang yang meninggal dunia dan ribuan orang yang mengungsi. @Rudi





















