Sakit Lambung Tak Kunjung Sembuh, Kakek di Ponorogo ini Ditemukan Gantung Diri
PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Warga Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit dikejutkan dengan kabar ditemukanya Tuimngan(63) warga Dukuh Banyuripan desa setempat dalam kondisi gantung diri di rumah kosong di lingkungan setempat, Jumat(18/12/2021) malam.
Kejadian ditemukanya warga Wringinanom yang meninggal karena gantung diri tersebut dibenarkan Kapolsek Sambit AKP Sutriatno.
Awal ditemukanya korban bermula ketika pada hari Jumat (17/12/2021) sekira pukul 10.00 WIB yang bersangkutan pamit meninggalkan rumah untuk mendatangi kandang kambing miliknya yang berjarak 100 meter dari rumah korban.
Sekira pukul 17.30 WIB menantu korban yang pulang dari tempat bekerjanya diberitahu anaknya bahwa korban belum pulang.
Mengetahui bahwa korban tidak kunjung pulang kemudian yang bersangkutan kemudian menghubungi salah satu anak korban untuk bersama-sama mencari keberadaan korban.
Setelah beberapa saat saat mencari, keduanya menemukan korban dalam posisi gantung diri di rumah kosong milik Muji yang masih tetangga.
Atas kejadian tersebut mennatu korban kemudian melaporkan kepada perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Sambit guna identifikasi lebih lanjut.
“Dari keterangan pihak keluarga, korban selama ini memeiliki riwayat penyakit lambung yang tak kunjung sembuh,”ucap Kapolsek Sambit AKP Sutriatno.
Petugas yaang mendapatkan laporan segera meluncur ke lokasi guna melakukan olah Tempat Kejadian Perkara(TKP).
Dari hasil pemeriksaan luar terhadap tubuh jenazah yang dilakukan Tim Inafasis Polres ponorogo dan tim kesehatan dari Puskesmas Wringinanom, Kecamatan Sambit menyatakan bahwa korban meninggal murni karena gantung diri dan tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiyaan.
“Dengan kejadian ini, pihak keluarga korban, menerima bahwa kejadian tersebut adalah sebagai musibah, dan di kemudian hari tidak akan menuntut kepada pihak siapapun, dan sanggup membuat surat pernyataan,”tegas AKP Sutriatno.
Petugas kemudian menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dilakukan prosesi pemakaman.