Simak Empat Karakteristik Virus Covid-19 Varian Omicron
SURABAYA, KANALINDONESIA.COM : Virus Covid-19 varian Omicron diketahui sudah menular di Indonesia sejak 16 Desember 2012 lalu. Lantas apa yang membedakan varian Omicron dengan yang lain?
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D menjelaskan ada empat karakteristik virus Covid-19 varian Omicron.
1. Daya Tular Lebih Cepat Daripada Varian Delta
Laura mengungkapkan sejak ditemukan di Afrika Selatan, dalam kurun waktu satu minggu saja kasus Covid-19 disana mengalami peningkatan sebanyak dua hingga tiga kali lipat.
“Virus Covid-19 varian delta daya tularnya tujuh kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, sedangkan omicron lima kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan varian delta. Jadi bisa dibayangkan bagaimana berbahayanya varian omicron ini,” jelas Laura.
2. Tingkat Keparahan Lebih Rendah
Laura juga mengungkapkan bahwa varian omicron memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan varian delta. Tetapi, dengan daya tular yang luar biasa maka resiko penularan yang lebih luas bakal terjadi jika tidak diantisipasi sedari dini.
“Apabila tidak dibendung maka kasusnya akan semakin banyak dan mungkin bisa menyebabkan fasilitas kesehatan overload. Ketika fasilitas kesehatan penuh, maka penanganan pasien bisa terlambat sehingga keparahan penyakit pasien meningkat atau bahkan bisa menyebabkan kematian,” ucap Laura.
3. Deteksi Varian Omicron Gunakan PCR-SGTF
Lebih lanjut, Laura menjelaskan tes dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) tidak dapat mendeteksi varian Omicron. Pemerintah sudah menyiapkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan S Gene Target Failure (SGTF) untuk deteksi varian ini.
“Jadi memang pemerintah telah menyiapkan metode tes terbaru yakni menggunakan PCR-SGTF agar deteksi kasus Covid-19 varian omicron bisa dilaksanakan dengan cepat,” tuturnya.
4. Efektivitas Vaksin Covid-19 Menurun
Ketika muncul varian baru dari virus Covid-19, terdapat kekhawatiran bahwa varian tersebut dapat melarikan diri dari antibodi yang telah terbentuk dari vaksin. Menurut penuturan Laura, maksud dari melarikan diri tersebut dapat diartikan bahwa antibodi yang ada di dalam tubuh tidak bisa mengenali virus Covid-19 yang masuk.
Kenyataannya, vaksin Covid-19 yang diberikan masih bisa melawan varian omicron. Namun, dari hasil investigasi ditemukan bahwa terdapat penurunan efektivitas vaksin Covid-19.
“Pada varian virus Covid-19 yang muncul pertama kali di Wuhan, vaksin Covid-19 memiliki efektivitas hingga 95% namun untuk melawan varian omicron ini efektivitas vaksin Covid-19 menurun dan hanya sebesar 50%. Peneliti masih terus melakukan investigas terkait hal ini,” ungkap Laura.
Oleh karena itu, Laura menghimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan 3 M dengan ketat. 19 yakni dengan menerapkan 3 M tersebut. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk melakukan vaksinasi karena hingga saat ini vaksin Covid-19 masih efektif untuk melawan virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh. (sit)