SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Buntut polemik rencana pembangunan Cluster Paddington perumahan Wisata Bukit Mas di kelurahan / Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya, masih menuai kontroversi.

Meski, mediasi pernah dilakukan antara pengembang, warga setempat dan Forkopimka Lakarsantri, namun pertemuan tersebut masih belum mencapai mufakat. Terbukti dengan adanya takmir masjid Al-Hidayah dan warga RW 04 dan RW 06 kecewa, sebab pada saat mediasi di kantor Kecamatan itu ada indikasi ingkar janji.

“intinya hasil pada pertemuan di kelurahan Lidah wetan pada 10/1/2022, bahwa Camat mengatakan untuk sementara kegiatan dari bukit mas dihentikan sebelum ada kajian ulang lebih lanjut tidak diterapkan,”kata Edi takmir masjid Al-Hidayah. Sabtu (22/01/2022)

Di katakan Edi,”mestinya bukit mas harusnya punya komitmen, pada kenyataannya pihak kecamatan juga tidak berani memberikan teguran, karena bukit mas merasa ijinnya lengkap, kalau proyek di teruskan, yang dirugikan adalah kita, kesepakatan yang kecil dan sederhana saja dilanggar apa lagi tanggung jawab yang besar,” lanjut Edi.

Harapan pengurus Masjid Al- hidayah dan ketua RT 02/RW04 itu sederhana, namun, pihak bukit mas tetap bersikukuh pada pendiriannya, maunya hanya memberikan satu meter untuk saluran air, dan tidak mau nambah, kalau di kasih saluran air segitu, ya tidak relevan, mengingat dampak yang timbulkan di musim hujan itu besar.

H.Pius ketua pelaksana pembangunan Masjid Al- hidayah juga menyayangkan, kenapa tidak kooperatif ,” kalau dari kecamatan memang ada upaya untuk mencari titik temu, tapi kalau kita ditekan dengan segala cara, adu argumen dan disuruh mengalah, kita gak mau, seakan kita yang menyusahkan mereka, sedang bukit mas digeser sedikit untuk keamanan Masjid tidak mau,”ujar H.Plus

“pertanyaannya sederhana, kenapa waktu itu harus pengurus Masjid yang menanyakan legalitas proyek, Pemerintah setempat juga diam ada apa ini,”sambung Plus.(Irwan_kanalindonesia.com)