SiCepat Ekspres Resmikan Program Bina Desa Konservasi Lahan Kritis di Jawa Barat

ARSO 28 Jan 2022

BANDUNG, KANALINDONESIA.COM: Menutup rangkaian kolaborasi bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dalam penanganan lahan kritis, SiCepat Ekspres meresmikan program Bina Desa Konservasi Lahan Kritis di Desa Cibiru Wetan, RT 05 RW 03 Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (27/1/2022).

Sebelumnya, SiCepat Ekspres telah berkolaborasi bersama Dishut Jawa Barat dalam mendukung kegiatan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) pada 28 November 2021 lalu, serta kegiatan penanaman 20.000 bibit pohon Cemara Udang di Pesisir Pantai Pangandaran pada Sabtu (22/01/2021).

Peresmian program Bina Desa Konservasi Lahan Kritis di Desa
Cibiru Wetan ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum dan Asep Kusumah, S.Sos, M.Si selaku Kadis Lingkungan Hidup Kab. Bandung, serta jajaran Pemerintahan Provinsi Jawa Barat lainnya. Hadir pula Wiwin Dewi Herawati, CMCCO SiCepat Ekspres dan Baim Wong selaku Brand Ambassador SiCepat Ekspres.

Dalam sambutannya, H. Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat mengatakan pihaknya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih karena SiCepat Ekspres merupakan perusahaan logistik pertama yang berkolaborasi bersama Pemerintahan Provinsi Jawa
Barat melalui Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dalam membuat program Bina Desa Konservasi Lahan Kritis.

Program ini merupakan pilot project pengembangan ekonomi hijau berkelanjutan dengan memberikan bantuan berupa 4.000 bibit pohon, buah, kayu-kayuan, dan bibit hewan ternak domba sebanyak 200 ekor untuk
dimanfaatkan oleh kelompok tani hutan yang akan dikelola dengan proyeksi lahan 10 hektar lahan kritis di kawasan Desa Cibiru Wetan, Kab. Bandung.

“Mengantisipasi bencana alam yang
berpotensi terjadi akibat hutan yang gundul dan lahan kritis, Pemda Jawa Barat mencanangkan program 50 juta pohon untuk melestarikan alam yang kita miliki saat ini. Hari ini, bersama SiCepat Ekspres yang mendukung pemerintah untuk program reboisasi dapat dilihat sebagai wujud kepedulian lingkungan yang tidak hanya berbentuk ceremonial saja, melainkan langsung melakukan penanaman,” ujar H. Uu Ruzhanul.

Ditambahkan Ir. H. Epi Kustiawan, M.P., Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, bahwa rangkaian kegiatan tanam dan pelihara pohon dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan sesuai dengan surat edaran Gubernur Jawa Barat pada tahun 2021, sebanyak 50 juta pohon telah mencapai target, bahkan mencapai 54 juta pohon.

Hal ini dapat terwujud berkat kerja sama antara Pemerintahan, Polri/TNI, sekolah, komunitas, dan perusahaan yang telah berkolaborasi.

“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi kepada SiCepat yang telah berkontribusi dalam kegiatan pemulihan lahan kritis di Jawa Barat. Kedepannya, pencanangan Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon ini dapat mencapai target sebanyak 20 juta pohon, sehingga di waktu yang akan datang bisa mencapai 30 hingga 100 juta pohon,” tutur Ir. H. Epi.

Sementara itu, Wiwin Dewi Herawati, CMCCO SiCepat Ekspres, menjelaskan program ini merupakan bentuk nyata keseriusannya dalam mendukung upaya pelestarian khususnya di daerah aliran sungai yang merupakan lahan kritis rawan longsor.

Menurutnya, partisipasi dalam kegiatan  ini bukan hanya mempertimbangkan dampak lingkungan saja, melainkan juga bersama-sama memberdayakan masyarakat sekitar.

“Kamo menyambut baik kolaborasi yang terjalin bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kehutanan. Nantinya, bibit pohon dan hewan ternak ini akan dimanfaatkan oleh kelompok tani hutan sebagai usaha memberdayakan masyarakat sekitar dengan potensi lahan yang akan dikelola 10 hektar dengan tujuan untuk mengembangkan program ekonomi hijau yang berkelanjutan dengan melibatkan secara langsung Kelompok Tani dalam implementasi program,” jelas Wiwin.

“Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan lahan kritis, serta dapat mengurangi potensi terjadinya banjir karena Desa Cibiru Wetan merupakan wilayah pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang memiliki peran besar terhadap aliran air dari hulu menuju hilir dari Kota Bandung ke beberapa wilayah di Jawa Barat,” imbuh Baim Wong. @Rudi