Takut Akses ke Masjid Beralih Jadi Saluran Air, Warga Lidahwetan Protes ke Perum Wisata Bukit Mas

ARSO 10 Jan 2022 KANAL JATIM

SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Polemik pembangunan cluster Paddington di perumahan Wisata Bukit Mas (WBM) menuai protes dari warga, kekawatiran tersebut timbul lantaran letak masjid dan area proyek bersinggungan langsung.

Pihak proyek berencana mengurug lahannya setinggi 3 meter, lebih tinggi dari pagar pembatas perumahan 1 meter. Itu artinya lahan yang semula sama datar dengan akses menuju Masjid akan jauh lebih tinggi, sehingga di kala musim penghujan tiba, air dari jalan raya akan membanjiri akses menuju masjid, biasanya air tergenang di lahan kosong tersebut.

Setelah diprotes dan mendapat penolakan dari jama’ah Masjid Al-Hidayah dan warga, pada Senin (10/01/ 2022) warga dan pengembang dikumpulkan untuk mediasi di pendopo kantor Kelurahan Lidah wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, Jatim.

Tampak hadir dalam mediasi itu, Camat Lakarsantri, Danramil Lakarsantri atau yang mewakili, Kapolsek Lakarsantri yang mewakili, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, perwakilan Dinas PU Cipta Karya kota Surabaya, perwakilan dari PT Sinar Mas ( Wisata Bukit Mas), Takmir masjid Al-Hidayah, Tim 12 Masjid Al-Hidayah, Ketua RW 04 Dan 06 Lidah wetan, dan tokoh masyarakat Lidah Wetan.

Dalam mediasi, juru bicara tim 12 Masjid Al-hidayah Mulyono mengatakan,” kami menginginkan masjid kami aman, baik sebelum masjid dibangun, waktu dibangun, dan setelah dibangun,”tegasnya.

Ditambahkanya,” dan kesepakatan yang kami inginkan adalah ada kajian dari dinas terkait yang menjamin pembangunan tidak berdampak pada bangunan masjid, dan ada yang bertanggung jawab, apabila pembangunan wisata bukit mas ini berdampak pada struktur bangunan Masjid Al-Hidayah, karena masjid ini dibangun dari amal jariyah jama’ah, bukan pihak perumahan yang bangun,” ujar Mulyono dalam mediasi.

Abah Sholeh ketua pelaksana pembangunan Masjid Al-Hidayah melanjutkan,” apakah pengurukan untuk pembangunan perumahan wisata bukit mas dengan tinggi mencapai tiga meter akan menjamin keamanan bangunan masjid Al-hidayah,”tanya abah Sholeh dalam forum mediasi.

“Untuk itu kami meminta agar dikaji ulang mengenai dampak pada lingkungan dan tingkat keamanan pada bangunan masjid Al-Hidayah diperhatikan, dan yang perlu digaris bawahi di kala hujan turun, akses menuju masjid ini kan, lebih rendah, jelas air mengalir deras dari jalan raya lewat jalan menuju masjid ini, karena gak ada jalan lain,”tambahnya

Camat Lakarsantri Harun Ismail dalam forum mediasi memutuskan untuk menhentikan sementara proyek pembangunan wisata bukit mas itu, dengan pertimbangan harus rapat internal dengan OPD Pemkot Surabaya.

“Secepatnya akan melakukan rapat internal dengan dinas terkait kota Surabaya untuk mengkaji ulang polemik yang sedang terjadi,”ujar Camat.

Sementara itu Didik perwakilan dari pihak wisata Bukit Mas, menghormati hasil kesepakatan mediasi.

“Kami hormati hasil kesepakatan mediasi dengan warga, untuk itu, kita hentikan sementara kegiatan pengurukan dan pembangunan untuk cluster Paddington,”pungkas Didik.(Irw)