SURABAYA KANALINDONESIA.COM – PDIP masih cukup kuat menjadi andalan emak emak baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. inilah temuan dari hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC), Bagimana dengan partai lainnya ? PKB dan Gerindra ternyata masih jauh di bawahnya.

Peneliti senior SSC, Iksan Rosidi mengungkapkan untuk emak perkotaan, PDIP unggul telak dengan perolehan 34,6 persen kemudian baru diikuti oleh Gerindra dengan raihan 13,5 persen dan PKB 11,4 persen.

“Sementara, partai-partai lain capaiannya hanya di bawah 10 persen, seperti Demokrat dengan 6,5 persen, PKS dengan 5,4 persen, Golkar dan PAN masing-masing 2,7 persen, Nasdem dan PPP keduannya memeroleh 2,2 persen, kemudian PBB, PKPI, Partai Ummat, dan Masyumi Reborn masing-masing 0,1 persen”, kata Ikhsan dalam acara paparan hasil survey SSC – Riting Politik Emak Emak Jawa Timur – Rabu (23/2/2022).

Tidak hanya di perkotaan, menurut Rokim PDIP juga masih menguasai emak-emak desa dengan perolehan 24,9 persen. “Sementara diikuti oleh PKB dengan 18,3 persen dan Gerindra 10,6 persen. Bagaimana dengan lainnya?, masih di bawah 10 persen, yakni Demokrat dengan 8,7 persen, Golkar dengan 5,1 persen, PKS dengan 3,7 persen, PPP dengan 2,5 persen, lalu PAN dengan 1,9 persen, Perindo dengan 1,1 persen, PSI dan Hanura yang keduanya ada 0,3 persen, serta Partai Garuda, Berkarya, dan PBB masing-masing dengan 0,1 persen” tambahnya.

Namun Ikhsan mengingatkan meski meraih capaian-capaian yang bisa dibilang bagus, partai-partai tadi jangan terlalu berbangga diri. “Pasalnya, di masing-masing demografi, yakni emak-emak desa masih ada 17,3 persen responden yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab. Sementara emak-emak kota ada 17,9 persen. Ini ceruk yang sangat besar dan bisa sangat menentukan,” pungkas Ikhsan.

Yang menarik ternyata SSC juga memaparkan apa alasan Utama Emak-Emak Memilih Parpol dan Caleg disetiap pemilu. Hasil riset yang dilakukan oleh SSC dengan responden kalangan emak-emak, menunjukkan bahwa Tokoh Partai, Program, serta imbalan uang atau sembako merupakan faktor utama dalam memilih partai politik.

Direktur Riset SSC, Edy Marzuki mengungkapkan jika mayoritas responden menunjukkan jika tokoh atau pemimpin partai politik menjadi faktor utama. “Setidaknya ada 24,5 persen responden yang mengungkapkan hal ini. Sementara, 23,2 persen memilih untuk melihat program yang digagas dan 11,8 persen untuk imbalan uang atau sembako”, jelas Edy.

Lebih lanjut, tutur Edy ada faktor lainnya yang mengikuti seperti kader atau caleg ada 3,8 persen, ulama dengan 4,8 persen, keluarga atau teman dengan 8,1 persen, serta faktor lainnya 10,5 persen. “Bahkan yang memilih tidak tahu atau tidak memilih cukup lumayan, yakni 13,3 persen”, imbuhnya.

Sementara alasan atau pertimbangan emak-emak dalam memilih Caleg, Edy menuturkan program yang digagas Caleg menjadi faktor utamanya. “Ada 25,7 persen responden yang menunjukkan hal ini. Malah ketokohan Caleg secara fakta riset ada di bawahnya, yakni 23,6 persen. Sementara faktor imbalan dari Caleg hanya 13,3 persen”, ungkapnya.

Edy menambahkan, selain faktor tersebut masih ada beberapa faktor llain diantaranya Agama dari Calek itu sendiri ada 2,8 persen, Pendidikan Caleg ada 3,3 persen, Penampilan Caleg ada 6,7 persen, serta faktor lainnya ada 7,3 persen. “Sementara yang memilih tidak tahu atau tidak memilih ada 17,3 persen”, pungkasnya.

Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 01-10 Februari 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Sebanyak 1.070 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dari kalangan emak-emak dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid. nang