Pemkab Bojonegoro Perhatikan Pendidikan Agama Non Formal
BOJONEGORO, KANALINDONESIA COM: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro berkomitmen meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, khususnya lembaga pendidikan keagamaan luar sekolah formal.
Melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda mengadakan Pembinaan Ketua Madrasah Diniyah (Madin) se-Kabupaten Bojonegoro sesuai zona. Dan diselenggarakan pada (18/02/2022) diselenggarakan untuk zona ke-3 (Kecamatan Baureno dan Kanor).bertempat di Madin Al-Muslimun, Desa Tejo Kecamatan Kanor.
Kegiatan dihadiri Forkopimcam, Kepala Desa, Kepala KUA, Ketua Madin, PPAI dan Koordinator Pendidikan Kecamatan secara luring dan daring.
Kabag Kesra Setda, Sahlan, S.Ag. dalam laporannya menyampaikan bahwa dasar pelaksanan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Perda Bojonegoro No. 8 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Bojonegoro.
Tujuan kegiatan pertama dalam rangka menjalin sinergitas antara Madin dengan Pemkab Bojonegoro.
“Sebagaimana tertuang dalam Pasal 29 Perda tersebut di mana Bupati mengatur mekanisme pembinaan pendidik melibatkan organisasi profesi dalam hal ini diniyah, takmiriyah, dan Kemenag. Kedua, mewujudkan penyelenggaraan Madin yang berkualitas dari sisi materi pembelajaran dan kompetensi tenaga pendidiknya,” tuturnya.
Jumlah peserta pembinaan Madin sebanyak 118 orang, terdiri dari Kecamatan Baureno sebanyak 60 orang dan kecamatan Kanor sebanyak 58 orang.
“Begitu pentingnya Madin bagi kehidupan kita dan penyiapan generasi muda, sebagai bukti kongkrit perhatian Bupati Bojonegoro adalah mewujudkan Perda No. 8 Tahun 2020 yang didalamnya memuat pendidikan Madrasah Diniyah,” lanjutnya.
Sahlan juga menyampaikan capaian program beasiswa prestasi, scientist, dan 1 Desa 2 Sarjana dari Pemkab Bojonegoro. Pada tahun 2021 yang diterima sebanyak 1.012 mahasiswa dengan total nilai Rp 2,530 miliar. Sedangkan untuk insentif ustadz dan ustadzah di TPQ/TPA (di luar Madin) tahun 2021 diterima sebanyak 4.471 orang telah dengan total Rp 5,365 miliar. ( Ali Muhtar )



















