SURABAYA KANALINDONESIA. COM – Peluang kerjasama Jatin dan Gorontalo sepertinya akan terus meningkat. Sejumlah peluang investasi diambil oleh para pengusaha muda untuk mengembangkan diri dan perusahaannya. Salah satunya yang di lakukan oleh Bendahara Hipmi Jatim yang juga anggota Kadin Jatim Esti Nalurani.

Berkesempatan menjadi peserta Misi Dagang Jatim, Founder Think Indonesia ini langsung mengambil peranannya melihat dan mengambil peluang investasi di Gorontalo.
Sebagai Pengusaha Muda Esti  melihat potensi besar yang bisa dimasuki untuk pengembangan investasi  dibidang pariwisata,

“Potensi wisata disini luar biasa,  banyak pulau pulau yang dijadikan untuk wisata diving. Insyaallah mohon doa restunya saya akan men-support beberapa kapal dengan kapal speed boat semacam kapal patroli, satu kapal isi 8 orang saja untuk masuk ke dalam lingkup industri wisata karena kan Gorontalo ini banyak pulau-pulau kecil yang dijadikan area-area diving yang mana sekarang ini lebih banyak menggunakan  kapal kapal kayu kecill.,” Ungkapnya.

Esti melihat peluang speed boat ini akan memudahkan dan menghemat waktu tempuh wisatan menuju lokasi diving,.

“Kami berharap akan dapat semacam trayek untuk pariwisata dengan memberikan servis lebih cepat. Kan biasanya kalau pakai perahu kayu itu menuju pulau pulau antara 30 sampai 45 menit, sedangkan kalau pakai speedboat gitu dia otomatis lebih mempercepat waktunya bisa 15 – 30 menit menit.

Sebagai Bendahara Hipmi Jatim yang diamanahi mewakili Hipmi Jatim, Esti menceritakan kisah sukses Hipmi Jatim dan Hipmi Gorontalo yang akan  membangun  pabrik Kokopit dan arang kotak di Gorontalo.

“BPC Madiun dengan BPC Gorontalo Dalam kegiatan ini disepakati mendirikan satu industri Kokopit,  yaitu media tanam yang berasal dari serabut  kelapa  untuk diekspor ke Jepang dan arang kotak-kotak yang akan diekspor ke beberapa negara di Asia, ” Ungkap Esti.

Kesepakatan ini dibuat karena peluang eksport ke luar negri terutama Asia sangat besar. Awalnya kata Esti Jatim berminat untuk mendatangkan bahan dari Sulawesi yang cukup berlimpah namun muncul ide lain agar lebih efisien dan menguntungkan dengan mendirikan pabrik dengan alat yang dibuat di Jatim.

“Awalnya  kami punya ide untuk mengambil bahan baku itu dan dikirim ke Jawa Timur. namun  ada ide lain yaitu membuat pabriknya atau industrinya itu justru di Gorontalo sehingga begitu selesai diproduksi langsung di kirim ke negara-negara karena pelabuhan yang ada di Gorontalo cukup untuk mengantarkan ke beberapa negara Jepang Singapura dan negara Asia lainnya, ” Tambahnya.

Ini kerjasama investasi dari kedua provinsi, yang memiliki perusahaan adalah dari Hipmi Jawa Timur dan Hipmi Gorontalo, “Karena mesin produksinya, produksinya diproduksi sendiri oleh teman-teman dari BPC Madiun, sebagai sharing saham. dan para investornya ada di Palu juga, ” Tambahnya.

Wanita cantik ini optimis misi dagang ini akan sukses. Karena dari misi dagang ini baik Hipmi maupun Kadin sukses melakukan kesepakatan dagang dengan nilai miliaran rupiah.

“Berapa deal deal telah terjadi. saya juga melihat teman-teman dari Kadin Jatim ada yang sampai Sudah Diel 4 miliar untuk produk jagung pipil. mudah-mudahan hubungan kinerja antara Gorontalo Jawa Timur ini yang digagas oleh ibu Khofifah ini bisa berjalan dengan baik secara sistimeable dan berkembang dan bermanfaat bagi Banyak masyarakat, ” Pungkasnya. Nang