Digerebek, Rumah Kontrakan di Madiun Produksi Miras

ARSO 27 Mei 2022 KANAL JATIM

MADIUN, KANALINDONESIA.COM: Rumah kontrakan di Dukuh Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Selasa (24/5/2020) lalu, digerebek aparat Polres Madiun Kota. Tak pelak, hal itu membuat masyarakat sekitar kaget, pasalnya rumah dikontrak itu lagi membuat minuman keras (miras).

“Penggerebekan itu, berawal dari penangkapan pembeli miras dalam jirigen dan dikembangkan, lalu mengarah ke sini. Benar saja, saat digerebek, petugas menemukan sejumlah jirigen berisi miras dan lainnya,” jelas Kapolres Madiun Kota AKBP Suryono.

Bukti lain ditemukan petugas, tambahnya, beberapa drum tetes sebagai bahan baku miras, peralatan suling, kayu bakar hingga pick up pengangkut. Namun, saat digerebek petugas hanya menemukan pekerja sebanyak 4 orang, sedangkan S (38) asal Kabupaten Lamongan tidak ada ditempat.

Menurutnya saat ini S dalam Lidik dan diminta untuk menyerahkan diri, sedangkan ke-5 pekerja langsung ditahan. Keterangan para pekerja, membuat miras itu berlangsung hampir satu bulan, dalam sekali proses memasak menghasilkan rata-rata 4 jerigen minuman beralkohol kapasitas 30 liter atau 120 liter.

Sehari semalam (karyawan 2 shift/jadwal) dapat menghasilkan 16 jerigen atau 480 liter. Setiap jerigen dijual dengan harga Rp. Rp 350 ribu Rp 370 ribu dan menghasilkan keutungan rata-rata sebanyak Rp. 20 juta per bulan.
Atas perbuatannya, ke-4 tersangka dijerat sejumlah pasal KUHP, UU Nomor 8/1999 tentang perlindungan konsumen UU Nomor 18/2012 tentang pangan dan UU Nomor 7/2014 tentang perdagangan. “Adapun ancaman hukuman 2-15 tahun penjara,’ jelas Kapolres Madiun Kota lagi.

Rumah kontrakan berada paling ujung, dekat talud dan makam, sehingga jarang dilewati orang. “Rumah dikontrak satu tahun dulu, awalnya hanya ditenpati S warga Kabupaten Lamongan itu. Selanjutnya, rumah biasa dengan pagar terbuka, mendadak ditutup pakai spandek 4 sebulan lalu,” jelas Kades Sidomulyo Setyo Nugroho.

Ia mengatakan bersangkutan (S) melapor ke RT, keterangan sejumlah warga sekitar dari para pekerja mengaku buat bahan baku hand sanitizer. Atas kejadian itu, kami meminta warga dan pihak terkait lain di desa lebih waspada lagi.(ags)