Tim Perpustakaan Nasional Lakukan Reservasi Naskah Kuno di Kota Tidore Kepulauan
TIDORE KEPULAUAN, KANALINDONESIA.COM: Tim Perpustakaan Nasional dibawah Reservasi Ahli Media dan Bahan Perpustakaan Nasional, melakukan reservasi naskah kuno di Kota Tidore Kepulauan.
Ketua Tim Preservasi Ahli Media dan Bahan Perpustakaan Nasional Novi Murdiyanti ditemui awak media mengungkapkan, kehadiran mereka untuk memberikan perawatan kepada naskah kuno yang di Kota Tidore.
“Tujuan kami ke Tidore untuk memberikan perawatan kepada pemilik naskah kuno, baik naskah pribadi maupun institusi, kami rawat, kami alih mediakan, yang tadinya rusak menjadi baik kemudian yang tadinya rapuh bisa menjadi naskah-naskah yang berguna dibaca anak cucu kita,” ungkap Novi Murdiyanti.
Novi juga menjelaskan, ada tiga belas manuskrip kuno yang ada di Kota Tidore, diantaranya riwayat Siti Fatimah Syam, Thasawuf dan Samad Thariqat, Amalan Arwahan, Amalan Sattariah, Silsilah At Tamimi (lembaran), Amalan Haddat, Kitab dan Tarikah Usuluddin, Buku 12 Catatan Peristiwa Kesultanan Tidore, Nahu Shorof (Naskah Besar), Rabea Ismail Mastura Saban, Nahu Shorof (Naskah Kecil), Bab Sholat- Tentang Penciptaan Alam (Naskah Gulung), dan ke tiga belas judul tidak diketahui.
“Dari tiga belas manuskrip kuno tersebut ada yang terbuat dari daruang. Daruang merupak kulit kayu yang dibuat setipis mungkin untuk dijadikan media untuk menulis,” terangnya.
Sementara itu, Kepada Dinas Perpustakaan Kota Tidore Ade Rakib, sangat berterimakasih kepada tim perpustakaan nasional dibawah reservasi ahli media dan bahan perpustakaan nasional, berharap tim perpustakaan nasional bisa kembali lagi.
“Saya sangat berterima kapada tim dari perpustakaan nasional, dalam rangka melakukan kegiatan melestarikan fisik naskah kuno, karana selama ini belum ada yang melakukan kegiatan ini, maka ini merupakan satu kegiatan yang cukup luar biasa, dan saya berharap kepada tim untuk kembali lagi, saya yakin masih banyak manuskrip kuno yang ada di Kota Tidore ini masih banyak,” tuturnya.
Perlu diketahui nanuskrip kuno yang masuk kriteria, minimal lima puluh tahun, kemudian tertulis tangan, dan jumlahnya itu terbatas. (Iswan_KanalIndonesia.com).