Percepatan Penurunan Sunting, Ini Yang Dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tidore Kepulauan

ARSO 29 Jul 2022 Kanal Maluku Utara 2 views

TIDORE KEPULAUAN, KANALINDONESIA.COM: Upaya dinas ketahanan pangan kota Tidore kepulauan secara integratif dalam percepatan penurunan stunting terus dilakukan. Hal ini tentu berdasarkan pada undang Undang nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan dan Peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2015 tentang ketahanan pangan dan gizi, yang mengamanatkan bahwa penyelenggaraan pangan didasarkan pada upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara adil.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan kota Tidore kepulauan Yakub Maradjabessy, mengatakan, kebutuhan dasar manusia dalam penyelenggaran pangan adalah pangan itu sendiri dan gizi. Jadi tugas pemerintah adalah memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara cukup, merata, beragam, aman dan terjangkau untuk meningkatkan status gizi masyarakat, agar dapat hidup sehat, aktif dan produktif.

“Stunting secara teori pada prinsipnya adalah kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Dari prespektif ketahanan pangan kami melihat penyebabnya tiga hal. Pertama, ketidakmampuan menyediakan pangan, kedua, ketidakmampuan mengakses pangan dan yang ketiga ketidakmampuan memanfaatkan pangan sebaik baiknya. Ketidakmampuan menyediakan pangan berpengaruh terhadap jenis pangan yg dikonsumsi, ketidakmampuan akses pangan berimplikasi terhadap jumlah dan ragam pangan yang dikonsumsi serta ketidakmampuan memanfaatkan pangan berdampak pada kualitas pangan yang disajikan. Ketiga faktor ini secara bersama-sama berkontribusi terhadap peningkatan penyediaan gizi masyarakat,” ungkapnya, Jum’at (29/7/2022).

Lanjutnya, berdasarkan SK Wali kota nomor 42 tahun 2022 tentang pembentukan tim pelaksana percepatan penurunan stunting di kota Tidore kepulauan, dinas pangan masuk dalam bidang pelayanan intervensi spesifik dan sensitif.

Disitu ada beberapa program kegiatan yang bisa langsung dapat kami lakukan, dalam upaya penanganan stunting ini baik dari sisi ketersediaan, akses ataupun pemanfaatan pangan.

Kegiatan yang kami lakukan saat ini adalah pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan dalam bentuk Pertanian Pangan Lestari (P2L).

Melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan pekarangan maupun lahan tidur yang ada di sekitarnya untuk menyediakan pangan, mengakses sekaligus memanfaatkannya secara optimal.

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penguatan kapasitas anggota kelompok dalam menyediakan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

Selain langkah-langkah yang telah dilakukan, Yakub juga mengatakan bahwa, dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Tidore kepulauan, dirinya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Perum Bulog tentang penyedia pangan fortifikasi bagi masyarakat.

“Kami sekarang dalam upaya untuk mencoba berkordinasi dengan Perum Bulog agar bisa mendapatkan pangan yang terfortifikasi, seperti beras dan minyak goreng. Pangan fortifikasi adalah jenis pangan tertentu yang sudah mendapatkan perlakuan yaitu penambahan zat gizi seperti vitamin A dan lain sebagainya yang bisa kita berikan kepada sasaran-sasaran,” terangnya.

“Dalam waktu dekat selain kegiatan Pertanian Pangan Lestari (P2L) kami juga tengah berupaya berkoordinasi dengan Perum Bulog,” tutupnya. (Iswan_KanalIndonesia.com).