Ridwan Hisjam : Airlangga Hartarto Harus Mundur dari Jabatan Menteri
SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Tokoh senior partai Golkar Ridwan Hisjam meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk mundur sebagai Menko Perekonomian kebinet Joko Widodo. Bukan tanpa alasan, permintaan ini dilontarkannya dengan pertimbangan agar bisa lebih fokus dalam pilpres maupun pemilu legislatif 2024. Bagi politisi asal Jatim ini, dengan posisi Airlangga yang tak punya keterkaitan dengan jabatan selain Ketum DPP Golkar, maka fokus kerja Airlangga Hartarto adalah murni mendongkrak elektabilitas partai Golkar ditingkat nasional dan memenangkan Pemilu 2024 mendatang.
Pria yang sudah 5 kali menjadi anggota legislatif ini punya pengalaman, jika masih merangkap jabatan maka konsentrasinya akan terpecah.
“Masih mendua jabatannya sehingga tidak fokus. Kalau serius maju di Pilpres, sekarang harus mundur jadi menteri, dan turun langsung ke bawah sehingga elektabilitasnya bisa naik, termasuk partai Golkar yang mengusungnya,”jelasnya saat refleksi Satu Suro di Padepokan Airlangga di Surabaya, Jumat 29 Juli 2022.
Ridwan Hisjam mengingtakan sekala priporitas untuk rentang waktu tahun politik yang dinilainya sudah sangat dekat dan pendek. “Tahun depan itu 2023 adalah tahun politik, kita tidak bisa menghitung dua tahun karena pelakskanaannya di tahun 2024 awal. maka itungnnya dari sekakrang sampai 2024 awal,” tambahnya.
Tak hanya untuk Airlangga Hartarto yang harus mundur dari jabatannya sebagai menteri, jika ingin memenangkan Golkar di Pemilu 2024, sambung Ridwan Hisjam, para ketua DPD Golkar tingkat I yang dirangkap oleh anggota DPR RI tentunya harus juga mundur dari keanggotaannya di DPR RI.
“Semangat mendirikan parpol itu adalah menguasai kekuasaan. Jika masih ada rangkap jabatan, tentunya akan terbelah fokusnya. Bisa jadi hanya fokus untuk urusan dapilnya saja, sehingga pekerjaannya sebagai ketua Golkar tingkat I terbelah. Harus anggota DPR RI yang merangkap jabatan sebagai ketua Golkar tingkat I mundur dari keanggotannya di DPR RI. Biar bisa merata keliling daerah untuk membesarkan partai,”jelasnya.
Ridwan Hisyam juga membeberkan jika Golkar harus menggandeng Khofifah Indar Parawansa di Pilpres mendatang jika ingin menang. ” Khofifah selalu unggul dalam survei dan mempunya pengaruh dan dukungan besar karena aktivitasnya di muslimat dan NU. Ini salah satu modal untuk menang Pemilu,”terangnya.
jika persyarataan internal Pilpres dan Pemilu 2024 tersebut mendatang terpenuhi, lanjut anggota Komisi VII DPR RI ini, maka pihaknya optimis di Pemilu mendatang, partai Golkar akan menang.
“Saya yakin ini merupakan bagian dari fatsun politik partai Golkar dimana dalam siklus 20 tahunan maka untuk pemilu mendatang sudah saatnya partai Golkar akan menang,”tandasnya. nang