Launcing Visi Misi KIB, Tiga Ketum Paparkan soal Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional alias PATEN
SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Koalisi Indonesia Baru hari ini, Minggu (14/8/2022) Menggelar louncing Visi Misinya sebagai koalisi yang lebih menawarkan program dari pada tokoh dalam pilpres 2024 di Surabaya.
Lounching ini ditandai dengan pemaparan Tiga Ketua Umum Koalisi yaitu Zulkifli Hasan (PAN), Suharso Monoarfa(PPP), dan Airlangga Hartarto (Golkar).
Ketiganya menawarkan program Indonesia yang sejahtera dengan memaksimalkan potensi kekayaan Indonesia, termasuk bonus demografi 2045.
Zulkifli Hasan yang mendapat kesempatan pembuka menyebut KIB memiliki program PATEN atau
Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional.
“KIB berkoalosi karena ingin Indonesia menjadi negara yang luar biasa dimasa depan,” Kata Ketum PAN ini.
Pria yang juga Menteri Perdagangan ini mengatakan, Pemimpin berikutnya harus mampu menentukan arah Indonesia dimasa mendatang. “Maka koalisi ini mengajak semua untuk merenung mengkaji merumuskan masa depan Indonesia. Ada empat cita cita yang ingin kita wujudkan. Yaitu kesetaraan dan persatuan. Tidak boleh ada yang kelaparan atau anak tidak sekolah. Lalu pemerataan ekonomi, mencerdaskan kehidupan bangsa dan perdamaian dunia. Ini semua sebagian sdh jalan, sebagian belum,” ungkapnya
Sementara Ketua Umum PPP
Suharso Monoarfa dalam paparannya menegaskan
KIB bukan hanya untuk bersatu, tapi untuk menang, untuk merebut peluang. KIB kata Ketua Bappennas ini, tidak mau jadi generasi durhaka pada zamannya. Maka pemimpinnya harus membentuk generasinya menjadi orang orang besar.
“Kita memiliki Bonus demografi 2045, saat itu usia produktif, ini jendela peluang. Maka kita harus menghantar bonus demografi untuk menjadi Indonesia maju. Sejahtera dan terhormat di dunia,” paparnya.
Saat itu kata Suharso usia produktif akan mendominasi. “Satu penduduk produktif menanggung empat orang produktif lainnya. Jika tidak dimanfaatkan ini hanya akan lewat saja, atau sekedar monumen catatan saja. Sebab bagi semua bangsa ini hanya terjadi sekali saja,” ungkap Suharso.
Sedang Ketua Umum Airlangga Hartarto menyebut KIB adalah koalisi para pemikir ekonomi di Indonesia, “Ketum KIB semuanya menteri bidang ekonomi, maka kalau bicara ekonomi disini tempatnya. Saya baru saja mendampingi Bapak Presiden Jokowi menerima penghargaan dari dunia Internasional. Dimana
penghargaan internasional ini diberikan karena karena kita tiga kali berturut-turut swasembada beras, kami dari KIB ucapkan selamat kepada Bapak Jokowi atas penghargaan internasional ini,” kata Poltisi yang juga Menkoekuin ini.
Ini kata Airlangga tidak lepas dari perencanaan dari Kepala Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) Suharso Monoarfa. Airlangga memaparkan betapa perencanaan itu penting, sebab bonus demografi yang akan diterima Indonesia itu hanya berlangsung dari tahun 2025 – 2035. “Kita akan masuk masa kritis untuk bertransformasi menjadi negara maju. Maka
Indonesia harus di pimpin oleh oang yg berintegritas, dan punya kemampuan tinggi. Karena sesudah tahun 2035 itu kita akan menjadi bangsa yang lebih banyak demografi orang tuanya. Jadi harus didorong yang muda muda untuk memiliki talenta,” Ujarnya.
Karenanya untuk menguatkan gagasan ini, Airlangga berharap ada parpol lain untuk ikut bergabung dengan KIB, “Kita Ingin mewujudkan sehat manusia, mampu hadapi pademi karena masyarakatnya sehat. Sehat ekonomi, dengan pembangunan ekonomi yg berkelanjutan. Dan sehat buminya, Dan kita butuh parpol lain untuk menjadikan ini lebih kuat,” Katanya.
Sejumlah pengamat dan rektor serta tokoh masyarakat diundang dalam kegiatan ini. Salah satunya pengamat politik dari UniJoyo Surochim. Surochim mengaku apa yang dilakukan oleh KIB adalah tradisi baru yang baik untuk masyarkat memilih.
“KIB memberi kesempatan yang panjang untuk masyarakat tahu apa yang ditawarkan. Bukan seperti saat lalu yang pilihannya disampaikan saat last minute,” Tandasnya. Nang