Penuhi Ketersediaan Bahan Rempah Kalbe Farma Kerjasama dengan Petani Jahe Merah

ARSO 12 Agu 2022 Eksbis, KANAL JATIM

TRENGGALEK, KANALINDONESIA.COM: PT. Kalbe Fatma TKB memperkenalkan Negeri Jahe Merah yang dirancang oleh Business Unit Bintang Toejoe Inovasi (BINA) yang merupakan Divisi B2B Bintang Toejoe yang fokus pada bahan baku natural untuk mendukung keberlangsungan dan ketersediaan jahe merah terbaik.

“Dalam hal ini Kalbe Farma selalu mempertimbangkan keberlanjutan dalam menjalankan operasional perusahaan, terutama dampak positif terhadap lingkungan, masyarakat dan semua pemangku kepentingan yang terkait demi mencapai tujuan inisiatif keberlanjutan Kalbe, yaitu Bersama Sehatkan Bangsa,” kata Kepala Komunikasi Eksternal PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho, saat meninjau ladang jahe merah di Pule, Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (11/8/2022).

Hal senada juga diungkapkan, Lidya Wardaya, bahwa ekosistem jahe merah yang dibangun oleh anak usaha Bintang Toedjoe merupakan salah satu upaya perusahaan mendukung kemandirian bahan baku obat di Indonesia,khususnya yang berbasis herbal. “Ekosistem jahe merah ini memiliki tujuh pilar proses, yakni pembibitan jahe merah, penanaman jahe merah, pasca panen, ekstraksi atau distilasi, farmakologi, komersialisasi, dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Lidya Warjaya, Head of Commmersialization BINA PT Bintang Toedjoe.

Dia, menjelaskan, dalam proses pembibitan jahe merah, BINA bekerjasama dengan Badan Riset Inovasi Nasional, PT Inagro dan Universitas Surabaya untuk menghasilkan benih jahe merah yang terstandarisasi. BINA juga terus mengembangan penelitian kultur jaringan jahe merah untuk menghasilkan benih yang konsisten secara genetis. “Untuk proses penanaman jahe merah, BINA bekerja sama dengan komunitas petani jahe merah, termasuk salah satunya di Boyolali, melakukan pendataan, edukasi, monitoring dan melakukan kontrol usia panen untuk mendapatkan rimpang jahe merah yang sesuai standar dan terdata (traceable dan recorded),” jelasnya.

Lidya Warjaya,
Head of Commmersialization BINA PT Bintang Toedjoe

Lebih lanjut, Lidya, menuturkan, jahe merah yang siap dipanen akan dikirimkan ke sentra panen termasuk bekerja sama dengan pemerintah daerah. Jahe merah ini kemudian disortir, dicuci, dipotong, dikeringkan dan dikemas sehingga siap untuk dikonsumsi atau diolah lebih lanjut. Proses ektraksi jahe merah bekerjasama dengan mitra ekstraktor atau destilator yang berpengalaman dan terkualifikasi untuk menghasilkan ekstrak dan essential oil jahe merah yang terstandar.

“Ekstrak atau essential oil jahe merah yang dihasilkan harus dikontrol sehingga menghasilkan zat aktif gingerol dan zingiberene sesuai spesifikasi, yang nantinya akan diolah oleh perusahaan menjadi produk Redgine,” tuturnya.

Riset dan kajian Farmakologi, menjadikan bahan baku jahe merah Redgine memiliki landasan ilmiah yang kuat dari sisi uji efikasi, uji safety, uji toksisitas, dan uji sebagai immunomodulator. Dalam melakukan uji ini, BINA bekerja sama dengan BRIN, ITB, Ubaya, dan KyungHee University Korea, yang kemudian bahan baku jahe merah Redgine yang dihasilkan dipasarkan ke industri farmasi, jamu, makanan, kosmetik, suplemen, dan nutraceutical. Jenis sediaan yang berupa simplisia powder, extract powder, extract liquid dan oil, disesuaikan dengan kebutuhan industri.

Dilain pihak, Head of Sourcing & Comdev BINA PT Bintang Toedjoe, Daru Wibowo, menambahkan, program ini bekerja sama dengan Bumdesma (Badan Usaha Milik Desa Bersama) Sari Bumi, Pule, Trenggalek, Jawa Timur. Kondisi lahan jahe merah pun dijabarkan, baik sebelum dan setelah bermitra dengan Bintang Toedjoe. “Sebelumnya, benih jahe merah 1 ton di lahan 1 hektar panen menjadi 6 ton. Kini, setelah bekerja sama dengan Bintang Toedjoe, benih jahe merah 1 ton dapat panen menjadi 14 ton jahe merah,” jelas Daru Wibowo.

Menurut Hari Subiyanto, Ketua BUMDESMA Sari Bumi, Pule, Trenggalek, keuntungan petani yang bermitra dengan Bintang Toedjoe dalam kerjasama ini, mendapatkan kepastian harga jual yang lebih baik. Sekarang, jahe merah dijual di pasar Trenggalek dengan harga Rp4.000 per kilogram. Sedangkan petani yang kerja sama dengan Bintang Toedjoe, masih dibeli dengan harga Rp10.000 per kilogram jahe merah. Dari hasil kerjasama yang saling menguntungkan ini, mampu mensejahterakan petani, mendukung jenjang pendidikan dan kesejahteraan lainya.

Saat ini, varian Redgine terdiri dari berbagai produk. Di antaranya, jahe merah ekstrak bubuk premium, jahe merah ekstrak bubuk terstandar, jahe merah bubuk, jahe merah bubuk instant dengan gula aren, jahe merah segar, jahe merah simplisia, minyak jahe merah, jahe merah ekstrak cair terstandar. Selain itu, juga digunakan untuk produk Bintang Toedjoe, yaitu BEJO Jahe Merah, Bejo Sujamer, Komix Herbal, Komix Herbal Jahe, Komix Herbal Jeruk Nipis, Komix Herbal Kids, hingga Komix Herbal Pepermint.

Sekilas tentang Kalbe, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal dan beragam; divisi obat resep, divisi produk kesehatan yang menangani obat bebas, multivitamin dan minuman supplemen siap saji, divisi nutrisi; dan divisi distribusi & logistik.

Kalbe juga telah mengembangkan ekosistem layanan digital bagi masyarakat yang bersifat B2B yakni EMOS dan layanan B2C yakni KlikDokter. EMOS adalah sistem aplikasi order management yang memudahkan saluran distribusi melakukan manajemen stok atau supply chain, sedangkan KlikDokter adalah platform digital untuk layanan kesehatan khususnya telemedicine yang menyediakan konsultasi kesehatan dan produk-produk kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Kalbe kini memiliki lebih dari 40 anak perusahaan dan 15 fasilitas produksi berstandar internasional, dan mempekerjakan sekitar 16.000 karyawan, yang tersebar di 76 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (lem).