BPH Migas Minta Warga Mampu Ubah Perilaku Konsumsi BBM
JAKARTA, KANALINDONESIA.COM : Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra, meminta pengguna kendaraan bermotor mengubah cara berkendara di jalan. Upaya itu diharapkan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
“Kalau sudah punya beli moda transportasi harus berperilaku Eco Driving. Bagaimana menjalankan kendaraan bermotor, karena kecenderungan ugal-ugalan main gas. BBM boros,”kata Anggota Komite BPH Migas dalam sesi Focus Group Discussion yang diselanggarakan oleh Pandawa Nusantara. Diskusi bertema “Penyesuaian Harga BBM : Penyehatan APBN dan Jaring Pengaman Sosial Imbas Kenaikan BBM”, Jumat (23/9/22).
Selain itu, dia meminta, masyarakat Indonesia untuk menggunakan kendaraan bermotor sesuai dengan kebutuhan. Jika memang tidak diperlukan, maka dapat menggunakan kendaraan umum atau transportasi berbasis online.
Berdasarkan data, dia menjelaskan, mobil membutuhkan konsumsi BBM jenis Pertalite hanya maksimal 3 liter di Jabodetabek dan sepeda motor di bawah 1 liter per hari. Namun, kata dia, ada kencederungan masyarakat Indonesia panik.
“Kami menilai kecenderungan masyarakat Indonesia mengalami panic buying setelah mendengar informasi adanya kenaikan harga BBM. Hal itu dapatlah diatasi dengan bersikap dewasa dan bijak.
“Kini banyak panic buying. Ada antrean BBM di SPBU antre semua. Kalau memang punya mobil kecenderungan isi full tank seminggu ya sudah sesuaikan dengan waktu. Jangan ada rumor naik, naik wah langka panik ikutan antre itu mengakibatkan antrean terjadi. Sesuaikan kebutuhan saja. Berkendara bijak, melakukan konsumsi BBM bijak,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen DPP Pandawa Nusantara Faisal Anwar mengatakan, bahwa bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah sebagai bentuk alokasi subsidi BBM diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat yang terdampak.
“Program bantuan sosial senilai 24,17 triliun yang diperuntukkan untuk masyarakat penerima manfaat selama 4 bulan diharapkan dapat didistribusikan dengan baik dan tepat sasaran,”tuturnya.@wn