DPP Srikandi Tapal Kuda Nusantara Jatim Dukung Pemerintah Soal Kenaikan Harga BBM

ARSO 05 Sep 2022

SURABAYA, KANALINDONESIA.COM: Puluhan massa terdiri dari DPP Tapal Kuda Nusantara (TKN) dan DPP Srikandi TKN menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur, Senin (5/9). Kedatangan mereka untuk memberikan dukungan Pemerintah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dea Melanie selaku Ketua Umum Srikandi TKN mengaku bahwa aksi damai kali ini menunjukkan kecintaannya sebagai masyarakat terhadap negara kian nyata. Ia juga memberi pemahaman, mengenai krisis ekonomi pada negara ini.

“Kebijakan yang diambil pemerintah itu tidak ditujukan untuk menyengsarakan rakyatnya. Memang mungkin tidak banyak orang tahu, bahwa dari subsidi BBM itu akan dialihkan ke subsidi BLT (Bantuan Langsung Tunai), bantuan upah dan transportasi,” ujarnya, Selasa (6/9).

Dea menyebut, ada sekitar Rp 502,4 Triliun ini nantinya untuk subsidi BBM yang akan dialihkan sebagai subsidi BLT (Bantuan Langsung Tunai). Yang mana sebelumnya, jika untuk subsidi BBM, penikmat juga dari golongan masyarakat mampu.

“Kita lihat saja, penikmat subsidi BBM yang selama ini di pakai oleh para pemilik kendaraan mewah, maka yang perlu dipahami, tujuan pemerintah itu dimaksudkan untuk membantu penguatan perekonomian rakyat,” papar Dea.

Sementara itu, Glewo dari DPC TKN Surabaya berharap kepada masyarakat bisa mendukung program pemerintah. Mengingat kesulitan ekonomi sedang melanda negara pasca pandemi Covid-19.

“Seperti kita ketahui, negara ini habis terkena musibah yakni Covid-19. Jadi, kita berharap masyarakat dapat memahami soal kondisi itu. Sebagai warga yang memang cinta kepada negaranya seharusnya juga ikut memahami dan merasakan kesulitan yang tengah dihadapi negara. Jadi, kalau mau berjuang, ayo sekalian kita berjuang untuk memperbaiki kondisi ini,” kata Glewoh.

Glewoh juga mengingatkan jika benar anggaran subsidi BBM dialihkan ke BLT. Pengawasannya juga harus dilakukan dengan baik. Jangan sampai dana besar itu salah sasaran, apalagi sengaja dimainkan oleh pihak-pihak yang hanya mencari keuntungan sendiri.

Setelah aksi mereka ditanggapi oleh anggota dewan melalui proses mediasi, massa pun membubarkan diri. Aksi damai ini pun diakhiri dengan statemen, mereka dengan bersama-sama akan tetap mengawal jalannya pemerintahan dan juga mengawasi, bahwa rakyat tidak akan diseret-seret untuk kepentingan politik yang menyesatkan. (Ady_kanalindonesia.com)