Kumpul Bocah, Ketua Gerindra Jatim Bagikan Makanan Tambahan ke Balita Pasuruan Cegah Stunting

ANANG 07 Sep 2022 Daerah, KANAL JATIM

SURABAYA KANALINDONESIA. COM – Kenaikan BBM sepetinya akan semakin menyulitkan masyarakat lapisan bawah, salah satu dampaknya adalah keberadaan stunting yang akan susah move on dari warga berpenghasilan rendah atau mereka yang makan makanan dengan gizi yang jauh dari kata cukup.

Kepedulian inilah yang menggerakkan Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad menemui keluarga yang anak anaknya mengalami stunting atau kurang gizi.

Tepatnya di Desa Karangasem, Wonorejo, Pasuruan Sadad melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada Balita . Pria asli Pasuruan ini menyerahkan susu, telur, dan makanan-makanan bernutrisi tinggi kepada 45 Balita yang datang bersama orang tuanya.

Kedatangan Wakil Ketua DPRD Jatim itu merupakan bagian dari upayanya mendukung program penurunan kasus stunting di Jatim, sejalan dengan Pemprov Jatim yang sejak tahun 2019 memberikan perhatian khusus terhadap penurunan stunting.

Sebagai catatan, Pasuruan sendiri tercantum 46 persen anak-anak di sana masih mengidap stunting, hingga terlambat untuk tumbuh, sehingga layak jika Pasuruan menjadi sasaran utama keluarga Ponpes Sidogiri itu.

“Saya ikut bertanggung jawab dan memperhatikan stunting dengan ikut membantu berupa makanan yang dikonsumsi anak agar tumbuh menjadi generasi yang berkualitas,” ucap Sadad, Rabu (7/9/2022).

Dijelaskan Sadad, stunting merupakan kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang anak seusianya, biasanya penyebabnya adalah kekurangan gizi.

Sedangkan ciri anak-anak yang tidak stunting antara lain pertumbuhannya yang wajar, daya pikirnya berkembang dengan baik. Agar tidak mengalami stunting, Sadad menyarankan agar ibu-ibu tidak takut datang ke bidan dan konsultasi mengenai tumbuh kembang anak.

Pihaknya berharap, aktivitas tersebut bisa menginspirasi banyak pihak untuk berpartisipasi dalam hal yang sama di Kabupaten Pasuruan.
“Menanangani stunting ini bukan hanya tugas pemerintah saha, namun tugas kita semua. Terutama yang memeiliki kelebihan untuk saling berbagi membantu pemerintah mengurangi stunting, ” jelas pria yang masuk bursa Bacagub Jatim 2024 itu.

Menurut politisi yang sudah 4 periode menjadi wakil rakyat ini, mengatakan penanganan stunting menuju zero harus dimulai dari sekarang yang difokuskan di wilayah wilayah dengan stunting yang masih tinggi. “Memang harus dimulai dari sekarang, karena setelah pemerintah pusat mengumumkan di Jatim diakhir tahun nanti yang relatif mendekat nol stunting, Zero stunting itu hanya Surabaya. Maka kita berharap daerah daerah lain melakukan akselerasi, percepatan menuju zero stunting, ” Harapnya.

Sementara itu Kepala Desa Karangasem Anton Arif yang hadir dalam acara itu mengaku berterima kasih atas perhatian Sadad kepada para Balita di Desanya, karena Pemdes tidak memiliki anggaran untuk menangani stunting.

“Saya berterima kasih juga pada Bapak Anwar Sadad yang mau terlibat aktif dalam menurunkan Stunting di desa kami dengan memberikan makanan yang memiliki nutrisi tinggi bagi anak anak sini,” kata Sulton, sapaan akrabnya.

Ia berharap, intensitas yang dilakukan Anwar Sadad di Desanya bisa semakin intens, untuk menyemangati dan memberikan edukasi kepada para orang tua tentang pentingnya stunting.

“Saya pertama kali bertemu dengan Pak Anwar Sadad ini, orangnya murah senyum dan perhatian, sayang terhadap anak-anak,” jelasnya.

Diketahui, penanganan stunting yang dilakukan Pemprov Jatim cukup lambat. Di tahun 2018 angka kasus stunting prevalensinya 32,81 persen. Di tahun 2022, setelah 4 tahun, masih tergolong tinggi yaitu 23,5 persen. Perlu kerja ekstra keras lagi jika Pemprov menargetkan turun menjadi 13,5 persen di tahun 2024, yang waktunya tinggal satu setengah tahun lagi. Nang