Menikmati Kelezatan dari Gigitan Sate Taichan di Jombang, Bikin Lidah Bergoyang

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Sate Taichan di Jombang, menjadi salah satu aneka masakan yang baru datang namun tidak pernah sepi pembelian. Warungnya terletak di Jalan Gubernur Suryo, Kecamatan/Kabupaten Jombang.

Betapa tidak, sate ini berbeda seperti pada umumnya yang dilumpuri bumbu kacang dan kecap manis. Melainkan daging ayam yang dicampur dibumbui garam, jeruk limo, cabai dan resep lainnya.

Sejatinya sate Taichan itu merupakan masakan Jepang, yang disajikan dengan mengikuti zaman selera milenial. Kesempatan itulah dimanfaatkan Diana Mega Mutri, untuk membuka usaha di Jombang ini.

Usaha sate Taichan milik perempuan berusia 24 tahun ini, baru berjalan kurang lebih enam bulanan. Namun keuntungannya, sudah dirasa setelah mengalami banjir pesanan sejak dua bulanan yang lalu.

Diakui Diana, membuka usaha ini dari hobinya kulineran. Begitu merasa nyaman hingga ketagihan menyantap sate Taichan, lantas ia langsung berinisiatif untuk belajar memasak sendiri hingga bisa membuka usaha tersebut.

“Ya awalnya memang sate Taichan ini, masakan kesukaan saja sejak sekolah SMA. Setelah itu belajar bagaimana masak sendiri sampai dirasa mantap, yah akhirnya dapat dukungan dan membukalah usaha ini. Alhamdulillah diberikan kelancaran sampai saat ini,” ujar Diana pada Jum’at, (30/9/2022).

Proses masak sate Taichan milik Diana, sama seperti pada umumnya. Namun resepnya, sedikit berbeda meski tidak disebutkan. Hanya saja dikatakan satenya dari daging ayam, yang dibersihkan sampai putih dan diiris-iris.

Bumbunya diantaranya seperti bawang merah dan putih, garam, jeruk limo, sedikit cabai dan lain sebagainya. Begitu usai dicampur, bumbu tersebut dilumpuri ke daging putih yang sudah ditusuk rapi.

“Setelah itu tinggal dipanggang selama kurang lebih 15 menitan. Mudah sih kalau dijelaskan sama dilihat, tapi untuk melakukannya agar membuahkan yang maksimal itu harus telaten. Seperti membersihkan daging, mencampurkan bumbunya dan proses pemanggangannya,” katanya.

Begitu dirasa sudah masak, 5 tusuk sate Taichan ditaruh pada piring yang beralaskan kertas minyak. Seporsi sate Taichan ini sudah tersedia nasi putih, sambal dan jeruk nipis.

Rasa yang membuat beda daripada sate pada umumnya, sate ini lembut enak dikunyah dan tidak ada bumbu kacangnya. Rasanya pedas dengan ragam varian, dan rempah-rempah itu nantinya akan terasa juga. Sehingga nyaman deh gitu,” paparnya.

Dalam setiap malamnya, Diana mengaku menghabiskan 400 tusuk sate Taichan dengan 5 kilogram daging ayam. Sedikitnya terdapat 6 varian sate Taichan di warung sederhana milik Diana ini.

“Ada sate Taichan ayam, kulit, mix, mercon ayam, mercon mix, paket komplit. Kalau soal harganya masih normal, dari harga 18 ribu rupiah sampai 20 ribu rupiah. Bisa pesan antar, juga dimakan santai di tempat. Aneka minumannya juga banyak,” jelas Diana saat ditemui di tempat usahanya.

Sementara saat disinggung omzet setiap malamnya, Diana hanya menyebut bisa meraup keuntungan dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta rupiah.

“Alhamdulillah bersyukur bisa tetap lancar dan semoga seterusnya bertahan. Kalau soal bukanya warung sejak 5 sore dan tutup jam 12 malam,” tandasnya.

Pantauan di warung ini, tak ada celah kursi yang tak terisi. Sejumlah kursi pelanggan di warung sate Taichan ini dipenuhi para pelajar, keluarga, hingga sejumlah orang dewasa bersama kekasihnya.