Mentan Syahrul Yasin Limpo Tinjau Pabrik Gula PT Sedana Panen Raya Berbahan Baku Sorgum di Jombang
JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Kunjungan kerja dilakukan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) ke Jombang. Dalam lawatan singkat, menteri meninjau langsung pabrik pengolahan gula PT Sedana Panen Sejahtera di Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben Jombang. Uniknya, gula dibuat dari bahan baku sorgum (jagung cantel).
Hasil panen sorgum bisa dimanfaatkan untuk berbagai produk panganan. Selain biji sorgum merah dan putih, batang sorgum diolah dalam pabrik pengolahan menjadi gula kristal maupun gula coklat atau brown sugar. Sementara, bahan lainnya dari air perasan batang sorgum dimanfaatkan untuk kecap, tepung sorgum dan sirup.
Semua proses pengolahan dilakukan dalam pabrik kecil dengan tenaga kerja tidak terlalu banyak.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama anggota Komisi IV DPR RI Ema Umiyyatul Chusna, wakil Bupati Jombang Sumrambah diajak langsung berkeliling pabrik oleh pendiri pabrik Kristian Benny.
“Sekarang kami ada proses produksi di mini plan, atau pabrik gula kecil,” kata Kristian saat memberikan sambutan, kamis (15/9/2020).
Pihaknya merencanakan di tahun 2023 akan membangun pabrik baru dengan kapasitas 10 sampai 15 dari kapasitas pabrik yang sudah ada. Dengan kapasitas pabrik baru bisa menampung hasil produksi sorgum seluas 300 hektar untuk produksi gula.
“Sesuai arahan menteri kita akan mengeksplor untuk produksi beras dan tepung,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian SYL mengapresiasi inovasi dari PT Sedana Panen Sejahtera. Mampu membangun mini pabrik yang berskala masih belum besar. Tetapi sudah memberikan sesuatu bermakna untuk kepentingan bangsa kedepan.
“Sorgum menjadi pilihan kita, untuk mengatakan kita punya jenis pertanian yang sangat kuat, yang selama ini puluhan tahun kita tinggalkan,” terang Syahrul.
Lanjut, Sorgum adalah tanaman dari nenek moyang kita. Tanaman pertanian yang paling cocok di negara tropis. Airnya tidak perlu banyak dan bisa tumbuh dalam berbagai jenis kontur tanah. Input sistemnya juga 50 % lebih kecil, katakanlah pupuk yang digunakan, air yang digunakan dibandingkan tanaman jagung maupun padi.
“Bahwa ini adalah trek yang menjanjikan untuk ketahanan pangan nasional kita bisa berhadapan dengan kondisi apapun besok,” tegasnya.
Sorgum adalah pilihan yang dari dulu pernah kita miliki dan menjadi tanaman familiar dengan kehidupan yang ada. Ternyata, tidak hanya bisa jadi beras, sorgum pun bisa menjadi gula.
“Biji menjadi beras dan tepung, batangnya bisa menjadi gula,” Syahrul memungkasi.(Fred_kanalindonesia.com)