Satu Komando, Demokrat Jombang Tolak Kenaikan Harga BBM Subsidi
JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Ketua DPC Demokrat Jombang, Syarif Hidayatullah mendukung DPP Demokrat menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kenaikan tersebut, betul-betul sangat membebani masyarakat terkhusus di kota santri.
“Kita kan satu garis komando dengan DPP, intinya kami sama-sama menolak apalagi kami tahu persis yang dirasakan masyarakat sekarang setelah pandemi kemarin, warga masih merangkak untuk memperbaiki ekonomi,” kata Gus Sentot sapaan akrab Syarif Hidayatullah, Jumat (9/9/2022).
Lanjut, masyarakat baru usai merasakan pemdemi, tapi belum apa-apa sudah terbebani harga BBM melambung tinggi, dan itu dampaknya pasti nanti bahan-bahan pokok semuanya juga ikut alami kenaikan.
Dirinya mendapat masukan dari mahasiswa mengenai penggunaan Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM.
“Saya melihat penyaluran itu (BTT) kurang efektif kurang efisien, contohnya kasusnya sudah pernah terjadi seperti batuan UMKM ataupun lainnya tidak tepat sasaran,” urai Pengasuh Asrama Sulaiman Bilqis PP Darul Ulum Rejoso ini.
Apalagi sekarang ada bantuan 3,5 juta untuk pekerja, tapi mereka harus jalan dan harus hidup meskipun gaji mereka dibawah UMK. Ini juga tidak terdata di Disnaker, gimana mereka dapat BLT, dan banyak kasus-kasus seperti itu.
“Saya berharap pemerintah bisa mengkaji ulang kenaikan harga BBM bersubsidi,” tegas alumnus S2 Teknik Industri ITS Surabaya yang kini dosen di IAIT Kediri.
Sikap ini sebagai upaya dukungan kepada mahasiswa yanh melakukan aksi. Mahasiswa juga terdampak, dan berharap ada solusi yang bisa ditawarkan sampai ke pemerintah pusat.
“Bahkan meskipun tidak diperintah oleh AHY, kader-kader kami dari kalangan mahasiswa juga banyak dan merasakan itu, suara aspirasi mereka sudah mewakili kita,” pungkasnya.








