JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk mengamankan penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022 dari ancaman peretasan dunia maya.

“APJII siap bekerja sama mengamankan penyelenggaraan acara termasuk konektivitas internet. Kami siapkan ahlinya,” ujar Ketua Umum APJII Muhammad Arif pada press conference #G20updates bertajuk Gotong Royong Sektor Privat Dukung KTT G20 yang disiarkan secara virtual, Jumat (28/10/2022).

Ia menjelaskan ISP (internet service provider) sebagai garda depan pertahanan siber akan meningkatkan pemantauan lalu lintas berkolaborasi dengan pemerintah dan penegak hukum untuk memastikan ancaman keamanan siber tidak mengganggu agenda G20.

Menurutnya, APJII akan mengerahkan keahlian dan sumber daya memadai untuk mengatasi serangan siber dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.

Selain itu, APJII akan berperan mencegah dan menindak serangan siber langsung ke sumbernya. “Kami juga berperan mendeteksi cyber threat secara real time untuk mencegah penyerangan keamanan siber,” katanya.

Arif mengapresiasi pemerintah yang memberi ruang APJII turut berperan dalam penyelenggaraan KTT G20 dari sisi infrastruktur telekomunikasi. Dan, APJII menjadi fasilitator dalam Forum Komunikasi Pengamanan Siber Penyelenggaraan KTT G20 sektor teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK).

APJII Pusat mengajak stakeholder menyediakan layanan internet pada area penyelenggaraan KTT G20. “Kami ajak pengurus Wilayah APJII Bali, dan 40 lebih provider di Bali,” kata Arif.

Arif mengungkapkan, jika ada fiber optik yang terputus, maka pihaknya sudah menyiapkan cadangan. Sehingga diharapkan tidak ada down time konektivitas internet selama penyelenggaraan G20.

“Kami bekerjasama dengan BSSN untuk mitigasi keamanan siber. Jika terjadi gangguan, tim kami siap untuk mengatasi insiden tersebut,” ungkapnya. (Rudi_Kanalindonesia.com)