Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Saat Laga Arema FC vs Persebaya

ARSO 02 Okt 2022 Daerah, KANAL BOLA, KANAL JATIM

MALANG, KANALINDONESIA.COM: Kerusuhan suporter pasca pelaksanaan pertandingan Liga 1 antara Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruan Malang berawal saat sekira pukul 21.58 WIB.

Dijelaskan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, kejadian setelah pertandingan selesai. Pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain dan dilempari oleh suporter Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral dan lain lain.

“Saat pemain dan official pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC. Oleh petugas keamanan dilindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain,” ucap Kapolda.

Selanjutnya suporter Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak.

“Karena suporter Aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter Aremania yang menyerang tersebut,” terang Irjen Nico.

Kemudian Aremania yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion. Pihak keamanan masuk ke dalam loby dalam stadion Kanjuruhan dan standby di loby depan pintu VIP.

Sekira pukul 22.30 WIB saat rombongan pemain dan official Persebaya Surabaya dengan menggunakan Rantis dan pengawalan akan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan, suporter Aremania menghadang dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar stadion kanjuruhan serta melempari kendaraan rombongan dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu dan lain lain.

Masa juga merusak 2 unit mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit truk Brimob serta 2 unit mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.

Selanjutnya aremania yang menghadang tersebut berhasil dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata.

Rombongan tertahan karena jalan masih dihadang oleh pagar besi pembatas pada jalur yang dilalui.

Akibat kejadian tersebut banyak suporter Aremania dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka. Suporter Aremania yang mengalami luka luka dan sesak nafas dirawat ruang medis Stadion Kanjuruhan.

Karena korban terlalu banyak dan ruang medis tidak bisa menampung, selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit di wilayah Kepanjen antara lain RS Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada dan RS lain dengan menggunakan kendaraan ambulance, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, truk Kodim dan kendaraan lainnya.