Wali Kota Tidore Kepulauan Capt, H. Ali Ibrahim mengatakan, ada banyak situs sejarah yang ada di Kota Tidore Kepulauan (Tikep), seperti beberapa benteng peninggalan bangsa Spanyol dan Portugis.

Benteng Tore dan Benteng Tahula, dan Kota Tidore Kepulauan juga memiliki Museum Sonyinge Malige, yang berisi benda-benda bersejarah.

Kami juga memiliki beberapa manuskrip Tidore yang merupakan naskah tulisan tangan yang masih sangat dijaga dan disimpan dengan baik secara turun temurun oleh keturunan di Kesultanan Tidore.

“Baru-baru ini Tim Ahli Media dan Bahan Perpustakaan Nasional datang untuk melakukan reservasi naskah kuno atau nanuskrip tua, berhasil merevisi 13 naskah yang berasal dari marga Jawa Turu dan narga Jawa Konora,” ungkap Ali

Ali Ibrahim menambahkan, untuk diketahui di Kesultanan Tidore juga masih terdapat satu manuskrip yaitu Al-qur’an tulisan tangan oleh Kadhi Mansyur tahun 1657 pada masa Pemerintahan Sultan Syaifuddin Sjah atau Jou Kota, namun naskah ini belum direvisi oleh tim.

Saat ini Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepualuan (Tikep) masih terus membangun tatanan pemerintah dengan visi terwujudnya masyarakat sejahtera menuju Tidore jang foloi.

Dimana, dalam visi tersebut kami berusaha dengan optimal mengembangkan nilai sejarah dan nilai budaya, dari segi bahari juga, karena kami sadari bahwa Kota Tidore Kepulauan ini memiliki kekayaan bahari.

Kota Tidore Kepulauan sebentar lagi akan menggelar Sail Tidore yang sudah dilaunching pada 11 Oktober lalu. Dan insya Allah akan digelar tepatnya pada tanggal 24 sampai 29 November mendatang.

“Sehingga jami mohon doa agar Sail Tidore 2022 berjalan lancar dan apabila bapak bersama rombongan memiliki kesempatan, maka bersedialah mengunjungi Kota Tidore Kepulauan pada saat Sail Tidore nanti,” ajaknya.

Ali Ibrahim mengharapkan, dengan kunjungan kerja dari Pemerintah Provinsi Bangka Belitung di Kota Tidore Kepulauan (Tikep) ini, memberi makna yang dalam dan memberi sebuah inspirasi sekaligus membuka kesempatan kerjasama diantara Pemerintah Daerah Provinsi Bangka Belitung dan Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan di masa-masa mendatang.

Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Bangka Belitung Dr. Drs. Naziarto mengatakan, kunjungan ini merupakan silaturahmi serta menelusuri naskah-naskah kuno yang ada di Maluku Utara salah satunya Kota Tidore.

Sehingga dalam konteks mengukir serta mengangkat kembali sejarah-sejarah yang ada sebagai memori warisan bangsa.

“Banyak naskah di Kota Tidore dan Ternate yang berkaitan dengan Bangka belitung, sebab itu kami mencoba mengumpulkan semua sebagai tuntutan untuk dijadikan memori kolektifitas daerah sebagai memori kolektifitas bangsa,” kata Naziarto

“Dengan aspek-aspek yang ada tersebut, insya Allah kami akan mengusulkan hubungan antara Bangka Belitung dan Maluku Utara menjadi sebuah buku, guna memperkaya masalah budaya nasional dan sejarah nasional yang diangkat dari daerah,” tutur Naziarto

Naziarto juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kota Tidore yang menerima audiens di Kota Tidore.

“Kami bangga dan senang dapat berkunjung ke Kota Tidore yang disambut sangat baik disini, semoga ini juga menjadi awal yang baik bagi kami untuk terus bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tidore,” ucap Naziarto. (Iswan_KanalIndonesia.com)