Terjadi Rekahan di Gunung Panggang dan Gunung DungGembluk Sawoo, Puluhan KK Warga Desa Sriti dan Tempuran Mengungsi
PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Sejumlah warga Desa Tempuran dan Sriti, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo terpaksa harus mengungsi dari rumah mereka sejak Rabu(19/10/2022) karena adanya retakan tanah di gunung yang berada di atas pemukiman mereka.
Ada sekitar 35 Kepala Keluarga dengan 99 jiwa di Dusun Ngemplak, RT/RW 02/01 Desa Sriti Kecamatan Sawoo yang saat ini hidup di pengungsian, dengan memanfaatkan pasar desa setempat.
Warga ini mengungsi karena tanah di Gunung Dunggembluk yang berada di atas pemukiman mereka mengalami rekahan memanjang secara horizontal. Rekahan ini jika terguyur hujan deras secara terus menerus bisa memincu longsor dengan material yang cukup besar.
“Menurut BPBD Ponorogo, rekahan di Gunung Dunggembluk ini terjadi di 3 sisi, sisi menuju lingkungan Beji bentuknya memanjang arah timur laut, bagian selatan retakannya setengah lingkaran. Jika terjadi longsor materialnya lebih besar dari pada bencana di Desa Banaran, Kecamatan Pulung yang dahulu bentuk retakanya setengah melingkar. Untuk kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana, warga bersama pemerintah desa memutuskan untuk mengungsi karena curah hujannya cukup tinggi dan masih lama, “ungkap Sugito, salah satu perangkat Desa Sriti, Jumat ( 21/10/2022)
Gito menjelaskan sebenarnya sampai saat ini belum ada rumah warga yang terkena longsor seperti yang terjadi di Desa Tempuran. Longsor pertama di Desa Sriti terjadi di 8 titik yang menimpa infrastruktus jalan, namun masih jauh dari rumah warga. Tapi demi mengurangi resiko bencana baik jiwa maupun dari ancaman dari rekahan Gunung Dunggembluk maka diputuskan untuk mengungsi .
“ Tempat pengungsian yang memanfaatkan pasar desa ada 5 los yang ditempati warga dan 1 los digunakan sebagai dapur umur. Di dekat pasar juga ada fasilitas Puskesmas Desa sehingga bisa memantau kesehatan warga. Begitu pula dengan bahan makanan sejauh ini tercukupi karena bantuan dari berbagai elemen juga berdatangan, “ungkap Sugito.