Ternyata Ini lho Biang Kerok Vaksin Meningitis Langka, dr Benjamin : aneh aja !
SURABAYA KANALINDONESIA.COM – Anggota Komisi E DPRD Jatim dr Benjamin Kristianto MARS membongkar biang kerok langka dan susahya vaksin Meningitis di faskes faskes di Indonesia. Politisi Partai Gerindra Jatim ini mengatakan penyebabnya adalah produksi dari Bio Farma dan proses dari BPOM yang belum clear.
“Saya sudah lakukan sidak ke Kementrian Kesehatan, KKP dan BPOM untuk mencari tahu apa yang menjadi penyebab vaksin meningitis langka, yang menyebabkan puluhan jama’ah umroh gagal berangkat ke tanah suci. Ini kan kesannya menyulitkan mereka yang ingin berangkat ke Tanah Suci,” ungkap dr Benjamin dikonfirmasi Kamis (6/10/2022)
Dari penelusurannya, politisi yang juga seorang dokter ini mengaku terkaget kaget termasuk heran, mendengar alasan soal langka nya vaksin Meningitis ini, “Kenapa ? karena mereka memberi info salah satu adalah produksi vaksin ini katanya lagi di tes di BPOM. Saya nggak paham juga kan vaksin ini sudah berjalan lama. Kecuali ada menu baru, logikanya ya aneh juga. Saya nggak ngerti, apakah BPOM, apakah produksi yang nggak cepat atau BPOM yang lagi memperbaiki regulasi atau apa, ya aneh saja,” kata Dokter Benny sapaan akrab Benjamin Kristianto
Namun Ketua Kesira Jatim ini sangat berharap apapun masalahnya kelangkaan ini segera teratasi, “Intinya entah produksinya itu, maupun bagian perizinan edarnya yaitu BPOM, tolong segera gerak cepat. Jangan yang dikorbankan adalah masyarakat atau warga Indonesia yang ingin beribadah. Jangan Kita mempersulit mereka,” harapnya.
Apalagi saat ini animo warga muslim untuk berangkat umroh sangat luar biasa, dimana data menyebutkan perhari ribuan jamaah umroh berangkat dari bandara udara Juanda Sidoarjo, “Kita tahu jamaah-jamaah warga kita yang ingin menjalankan umrah atau naik haji. Salah satu persayaratannya kan vaksin Meningitis Oleh karena itu teman-teman Biofarma dan teman-teman KKP dan institusi yang terkait tolong segera vaksin itu disiapkan. Saya kebetulan ada faskes juga dapat kami siap membantu untuk pelaksanaan tersebut dengan catatan barangnya harus ada. Kalau nggak ada gimana bisa melakukan bantuan tersebut,” tambahnya.
Benjamin mengingatakan bahwa dalam waktu dekat juga akan ada kloter yang akan berangkat ke Tanah Suci, dia berharap Kementerian Kesehatan segera menyediakan vaksin yanag diwajibkan bagi jama’ah, “Dalam waktu dekat tanggal 20 okktober 2022 sudah ada kloter yang berangkat tuh. Nah jangan sampai ini mendekati tanggal 20 waktu kan nggak nutut. Apakah mereka harus tertunda, apakah mereka yang sudah nyicil-nyicil biaya hanya untuk beribadah tapi jadi terkendala, nah itu tolong diperhatikan oleh teman-teman Biofarma teman-teman BPOM dan teman-teman KKP,” tegasnya.
Saat ditanya komentaranya terkait kabar bahwa di Arab sebenarnya tidak mewajibkan vaksin ini, Dokter Benny mengatakkan, sebaiknya pemerintah mengikuti aturan yang ditetapkan di negara yang dituju, “Kemarin itu saya cuma nanya sama teman KKP karena kan infonya ada 2, vaksin Meningitis dan satu lagi vaksin Pneumonia. Infonya kalau pakai vaksin Pneumonia itu tidak wajib. Tapi saya baru dengar ini bahwa vaksin Meningitis juga tidak wajib. Maka dihapus atau tidak dihapus, solusinya ikutilah aturan main resminya. Kalau aturan main resminya negara itu adalah mewajibkan yang kita wajibkan, tapi kalau aturan resminya negara tujuan nggak wajib ya ngapain juga kita wajibkan,” tandasnya. nang