Bersama DLH, PWI Ponorogo Tanam Ribuan Bibit Pohon di Area Dam Apak-apak Dayakan

ARSO 11 Nov 2022 KANAL JATIM

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Seolah tak pernah putus, semangat dan komitmen PWI ponorogo dalam menjaga kelestarian alam. Berkolaborasi Dinas Lingkungan Hidup(DLH) ponorogo dan berbagai pihak lainya, PWI ponorogo melakukan penanaman pohon (reboisasi) di lahan kritis yang berada di Dusun Jurangsempu, Desa Dayakan , Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo, Jumat (11/22/2022).

“Kegiatan penanaman pohon atau reboisasi di lahan lahan kritis sebenarnya merupakan agenda tahunan PWI Ponorogo. Kami bergandengan tangan dengan berbagai pihak yang sama sama memiliki kepedulian dan komitmen atas kelestarian alam,”ucap Endang Widayati, bendahara PWI ponorogo yang selalu menjadi motor dalam setiap kegiatan penghijauan.

Dikatakan Endang,” kita tidak hanya menanam, tapi juga membuat pembibitan sendiri. Sudah ribuan bibit pohon yang kita distribusikan untuk ditanam,”tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo Seni mengatakan ada seribuan bibit pohon beraneka ragam seperti ketapang kencana, alpukat , sukun dan sebagainya yang disebar di lahan seluas 3,5 hektar yang berada di area sekitar Dam Apak-apak Desa Dayakan.

“Kegiatan ini merupakan kolaborasi ya, kita mendapat supprot bibit dari berbagai pihak termasuk CSR dari perusahaan. Sesuai tupoksi kami menjalankan ini semua, semoga ke depan tetap bisa berkelanjutan,” kata Seni.

Seni menuturkan kegiatan penanaman pohon tersebut merupakan bagian dari upaya penyelamatan lahan kritis sejumlah wilayah di Ponorogo, termasuk Dayakan. Sebagaimana diketahui Dayakan adalah daerah langganan droping air bersih karena kerap dilanda kekeringan ketika musim kemarau.

“Dayakan ini daerah merah rawan bencana kekeringan, mulai kita hijaukan agar mata airnya kembali normal. Semoga berkembang di titik-titik lain dan sumber mata airnya dapat dilidungi,” paparnya.

Seni berharap kepada masyarakat agar bibit-bibit pohon yang telah ditanam agar dapat dijaga sehingga bisa tumbuh dan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya.

“Kelanjutannya ada di tangan masyarakat supaya ini betul-betul dijaga. Menanam itu mudah yang sulit merawatnya . Sehingga kalau benar-benar hidup dan dipelihara dengan baik akan bisa kita wariskan ke anak cucu kita,” ujar Seni.

Hanya saja sejauh ini kata Seni lahan yang dapat dihijaukan adalah kawasan di luar milik Perhutani atau hutan rakyat. Diluar itu lahan rakyat menjadi hak dan kewenangan Perhutani.

“Ini di wilayah Dayakan sementara masih satu titik di lahan 3 hektar lebih. Saya sudah Tanya pak Kepala Desa ini tanah milik Desa. Kalau di lahan Perhutani memang tidak bisa ya, jadi monggo masyarakat yang mau menutup lahan kritis di sini bisa,” ulas Seni.

Selain Dayakan kata Seni sejumlah titik saat ini juga menjadi atensi dinasnya terutama wilayah rawan bencana tanah longsor seperti Pulung dan Pudak. Ditegaskannya tanaman tegakan berakar kuat mutlak diperlukan di area tersebut untuk mengikat tanah.

“Tanaman keras atau tegakan sangat dibutuhkan di lahan miring untuk mengikat tanah. Kalau tanaman semusim dan akar tak bisa mengikat tetap ada potensi tanah longsor. Ini sudah saya tekankan berkali-kali di sana,” tandasnya.

Adapun kegiatan penanaman di sekitar area Dam Apak-apak kali ini juga melibatkan sejumlah pihak diantaranya Cabang Dinas Kehutanan Jatim Wilker Ponorogo-Pacitan, FIF, Persatuan Wartawan Indonesia-PWI Ponorogo, Kelompok Pecinta Alam Gempa Adventure dan Rimba Loreng, Forum Peduli DAS Kabupaten Ponorogo, Forkopimca Badegan dan Masyarakat Badegan.