Satu Pelajar Korban Tenggelam Sungai Brantas Berhasil Ditemukan di Mojokerto

ARSO 04 Nov 2022 KANAL MOJOKERTO

JOMBANG, KANALINDONESIA.COM: Tim gabungan dari SAR dan BPBD Jombang dalam pencarian dua bocah tenggelam kemarin (4/11), di Dam Karet, Sungai Brantas di Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, akhirnya berhasil menemukan seorang bocah pelajar sudah dalam keadaan meninggal dunia di bantaran sungai yang berada di wilayah Mojokerto.

Ditemukan jasad korban kali ini dibenarkan oleh Kapolsek Kesamben, AKP Achmad saat dikonfirmasi awak media. Korban baru bisa ditemukan oleh tim SAR ini setelah sehari kemarin saat melakukan penyisiran di bantaran sungai tidak membuahkan hasil.

Namun, dari informasi yang diterima polisi. Pada penyisiran sejauh kurang lebih sekitar 7 kilometer, seorang korban berinisial A akhirnya terangkat ke permukaan sungai dan berhasil dievakuasi pada siang hari di wilayah Kecamatan/Kabupaten Mojokerto.

“Korban bernama Alvin ini ditemukan di lokasi bantaran sungai Brantas yang berada di Desa Ngingas Rembyong, Kecamatan Mojokerto, sekitar pukul 11.30 WIB,” ungkap Kapolsek Kesamben, Jumat (4/11) siang.

Setelah ditemukannya satu jasad korban, tim SAR kini juga masih melakukan manuver-manuver dengan mengunakan perahu boot di sekitaran ditemukan bocah tenggelam itu. AKP Achmad juga menambahkan, sekarang ini korban pelajar sudah di bawa oleh mobil ambulans BPBD, dan pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari rekan-rekan dari Polres Mojokerto.

“Untuk kondisinya kita belum sempat melihat dan belum mengetahui sajad korban ini dibawa kemana, karena korban ditemukan masuk wilayah Mojokerto. Dan kami menunggu identifikasi dari Polres Mojokerto,” terangnya.

Sebelumnya, upaya pencarian terhadap 2 pelajar asal Mojokerto korban tenggelam di Dam Karet Menturus Sungai Brantas terus dilakukan. Tim operasi lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang melakukan upaya penyisiran di sekitar lokasi kejadian.

Kepala Tim operasi lapangan BPBD, Abdi Purwoko mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim dan peralatan untuk upaya pencarian korban.

“Pencarian pertama kami turunkan satu perahu silinjer, perahu karet untuk orientasi medan dan sekaligus penyisiran awal,” kata Abdi kepada wartawan, Kamis (3/11/2022) sore.

Hal ini dilakukan sesuai dengan Standart Operasional Pelaksanaan (SOP) yang dijalankan. Tim bergerak sejak pukul 16.15, sesuai SOP pihaknya akan berhenti pukul 17.00 WIB. Pada saat rehat kita akan lakukan evaluasi apa kendala pencarian, sebagai pertimbangan untuk pencarian esok.

“Radius pencarian kurang lebih empat kiloan dari TKM, Tempat Kejadian Musibah, Dam Menturus sampai tambangan Kesamben,” terangnya.

Sejauh ini belum diketahui kesulitan penncarian korban karena belum evaluasi di tim. Kondisi arus sungai sendiri, menurut Abdi sangat deras sekali.

“Maka pintu air nomor lima dibuka oleh petugas Dam karet Menturus untuk mengurangi ketinggian muka air,” urainya.

Sebelumnya, Polisi menerima laporan dua pelajar hilang diduga tenggelam saat mandi di Dam Karet (Bendungan Karet) sungai Brantas Dusun Pulo Kunci, Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Jombang, Kamis (3/11/2022) siang.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Kesamben AKP Achmad, dua orang pelajar tenggelam di sungai Brantas itu berinisial MA (14) asal Desa Betro Kecamatan Kemlagi dan Kr (14) warga Desa Kedungwaru Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

“Peristiwa 2 anak tenggelam di lokasi dam karet ini, terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Identitas kedua pelajar ini masih berusia 14 tahun, berinisial A asal di Desa Betro, dan K asal Desa Kedungwaru, yang sama-sama tinggal di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto,” ungkap AKP Achmad kepada awak media.

Menurut keterangan saksi teman korban yang sudah dikonfirmasi oleh Kapolsek Kesamben, kejadian ini bermula ketika saksi seorang pelajar salah satu SMP Kabupaten Mojokerto, berinisial E (14) asal Dusun Batan Kulon, Desa Pagerejo, masih satu Kecamatan dengan korban ini saat masih masuk sekolah, tiba-tiba dijemput oleh kedua temannya tersebut.

“Jadi sekitar pukul 09.00 WIB saksi di jemput kedua temanya itu untuk di ajak berenang di Dam Karet lokasi tenggelam. Mereka ini menuju kesana dengan berboncengan mengendarai kendaraan bermotor Suzuki Smash bernopol S 6337 TG,” jelasnya.

Namun setiba dilokasi, AKP Achmad menceritakan, kedua bocah korban ini langsung turun dan berenang di bendungan Sungai Brantas tersebut, sementara saksi E ini masih belum ikut mandi dan sebelum ikut berenang, dirinya pergi membeli es teh dulu di sebuah warung sekitar Dam Karet.

“Anehnya, ketika saksi kembali hendak ikut berenang. Anak ini tidak melihat lagi kedua temannya, dan sempat dicari-cari ternyata sudah hilang,” terangnya.

Atas peristiwa itu, saksi langsung melaporkan ke warga setempat dan kemudian dilaporkan ke polisi. Hingga kini petugas Mapolsek sudah mendatangi TKP dan meminta keterangan saksi-saksi atas kejadian tersebut.

“Kami sudah menghubungi BPBD Jombang untuk melakukan evakuasi korban. Diduga tenggelamnya dua korban tidak bisa berenang karena terlalu derasnya arus sungai Brantas,” pungkasnya.(Fred_kanalindonesia.com)