Hasil Lab Tanah Sekitar TPA Mrican Ponorogo, Kelebihan Penggunaan Pupuk Kimia

ARSO 03 Des 2022 KANAL JATIM
Hasil Lab Tanah Sekitar TPA Mrican Ponorogo, Kelebihan Penggunaan Pupuk Kimia

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Hasil uji laboratorium tanah yang dikirimkan oleh Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan, Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo ke Universitas Negeri Sebelas Maret(UNS)menunjukan bahwa kerusakan tanaman padi yang terjadi di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican disebabkan karena kelebihan dalam menggunakan pupuk kimia.

Hasil uji laboratorium untuk menindaklanjuti atas keluhan  petani di sekitar TPA Mrican tersebut telah keluar pada Kamis( 1/12/2022) lalu.

Selanjutnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo langsung melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada Pemerintah Desa Mrican terkait hasil uji laboratorium tanah di sekitar TPA Mrican yang dikeluhkan petani karena diduga tercemar air lindhi dari TPA, Mrican.

Namun hasil uji laboratorium ternyata berbeda. Kerusakan tanam padi yang terjadi di sekitar TPA Mrican yang di keluhkan oleh petani setempat ke DLH ternyata disebabkan faktor  kelebihan dalam menggunakan pupuk kimia.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo Gulang Winarno, kepada awak media Jumat ( 02/12/2022).

“Atas hasil tersebut, saya menyarankan kepada para petani setempat untuk merubah pola tanam mereka . Dengan melakukan pengurangan penggunaan pupuk kimia dan menggantinya dengan pertanian ramah lingkungan yang menggunakan pupuk organik, “jelas Gulang Winarno.

Diinformasikan sebelumnya, petani di sekitar TPA Mrican pada beberapa bulan lalu mengeluhkan adanya pencemaran air lindi dari TPA Mrican ke persawahan mereka sehingga tanaman padinya terganggu.

Atas protes tersebut DLH Kabupaten Ponorogo mengajukan anggaran pembuatan talud untuk mencegah merembesnya air lindhi.

Selain itu juga mengambil sample tanah milik petani yang dianggap tercemar tersebut dan dilakukan uji laboratorium di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang hasilnya menyatakan bahwa kerusakan tanah dan tanaman di sekitar TPA Mrican karena penggunaan pupuk kimia yang berlebihan .