LOMBOK BARAT, KANALINDONESIA.COM – Untuk pertama kalinya Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah atau STIS Darussalam Bermi Lombok Barat menggelar sidang senat terbuka dengan mewisuda sebanyak 69 mahasiswa dari dua program studi (Prodi), yakni Prodi Perbandingan Mazhab dan Prodi Hukum Tatanegara.

Ketua STIS Darussalam Bermi Idul Adnan mengaku berbahagia atas terselenggaranya kegiatan wisuda perdana di penghujung tahun 2022.

“Tentunya para dosen dan mahasiswa berbahagia karena bisa melaksanakan wisuda perdana yang kami nantikan selama kurang lebih dua tahun lamanya,” kata Idul Adnan, dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).

Sebagai perguruan tinggi yang masih baru, STIS Darussalam Bermi berdiri tahun 2017 di bawah Kemenag RI terhitung 5 tahun.

Sedangkan, dua program studi yang ada di STIS Darussalam Bermi merupakan prodi yang amat langka di Indonesia apalagi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa STIS Darussalam Bermi yang belum diwisudakan tetapi sudah bekerja di beberapa instansi, misalnya di bale mediasi, KUA, Lembaga Legislatif, BPSK dan lembaga lembaga pemerintah lainnya.

“Saya berkeyakinan produk atau alumni yang lahir dari STIS Darussalam Bermi. Insyallah akan tumbuh menjadi pribadi unggul berdaya saing global dan laku di kalangan masyarakat,” paparnya.

“Dosen yang kami miliki saat ini bukan dosen kaleng-kaleng banyak dari mereaka produk kampus-kampus unggulan di Indonesia. Ada yang alumni dari UGM, UI, UIN jogja, Uin Mlang bahkan dua orang dosen kami alumni luar negeri,” imbuh Adnan.

Lebih lanjut, Adnan juga berharap agar setelah selesai wisuda ini para wisudawan wisudawati senantiasa menggunakan kemampuan yang dimiliki, memberikan maslahah kepada orang banyak serta bisa mandiri dengan ilmu yang didapatkan selama dibangku kuliah.

”Wisuda bukanlah purna tugas dari kita semua untuk berhenti belajar, namun sebaliknya, ilmu yang sudah didapatkan di kampus STIS Darussalam Bermi ini akan dilanjutkan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang semakin kompleks ke depan,” ujarnya.(dan_kanalindonesia.com)