Musik Oxytron Metafakta Untuk Trauma Healing Korban Bencana
CIANJUR, KANALINDONESIA.COM: Musik Oxytron Metafakta diperdengarkan di lokasi bencana alam di Desa Benjot, Kecamatn Cugenang Kabupaten Cianjur hari Minggu (4/12/2022). Musik ini merupakan terapi dan motivasi pemulihan jiwa menyikapi ujian dari Allah SWT.
Musik ini mengiringi acara penyaluran bantuan kepada para pengungsi korban bencana alam Cianjur oleh Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, melalui organisasi sosialnya Dhilaal Berkat Rohmat Alloh (Dhibra) Shiddiqiyyah. Sejumlah 1000 paket santunan dengan total nilai santunan Rp450 juta. Dalam tiap paket santunan terdiri dari makanan, obat-obatan, bahan makanan, selimut, terpal dan uang tunai.
Tri Joko Purnomo, Ketua Panitia pelaksana Dhibra Shiddiqiyyah Peduli Cianjur mengatakan, musik Metafakta Oxytron ini teruji dapat memberikan terapi pengobatan jiwa dan sakit fisik. “Metafakta Oxytron memulihkan kondisi jiwa yang mengalami trauma bencana juga meningkatkan sistem daya tahan tubuh dengan oksigen dan elektron yang dikeluarkan dari musik Oxytron,” kata Tri Joko.
Musik Metafakta Oxytron ini, lanjut Tri Joko, termasuk genre musik baru. Seperti chord, tempo dan iramanya memiliki keunikan tersendiri yang tidak terdapat di semua genre musik yang dikenal saat ini. “Di sisi lain, musik Oxytron dapat memecah udara yang minim menjadi oksigen banyak dan bersih,” tambahnya.
Sedangkan bantuan fisik berupa paket santunan ke berbagai titik wilayah. Sejumlah 200 orang dikerahkan dari Ponpes Shiddiqiyyah Jombang menuju Cianjur untuk kelancaran pemberian bantuan.
“Ada lima titik lokasi yang di ambil, yang menurut kami memang sangat membutuhkan sesuai hasil survey lapangan selama empat hari tim kami. Dan paket santunan pun kita putuskan juga berdasarkan hasil survey yang amat dibutuhkan. Total senilai 450.000,” ujar Tri Joko Purnomo Ketua Panitia pelaksana Dhibra Shiddiqiyyah.
Berdasarkan hasil survey lima titik yang amat membutuhkan pertama di Kampung Panahekan Desa Gasol Kecamataan Cugenang sejumlah penerima 128 KK. Dua Kampung Salaeurih Desa Benjot Kecamataan Cugenang sejumlah 263 KK. Tiga Kampung Babakan Desa Cirumput Kecamataan Cugenang sejumlah 151 KK. Empat Kampung Long Kewang Desa Gasol Kecamataan Cugenang sejumlah 276 KK dan lima Kampung Bayabang Desa Talaga Kecamataan Cugenang penerima sejumlah 144 KK.
Seorang penerima santunan di Kampung Benjot mengatakan sangat senang sekali menerima bantuan dari Pesantren Shiddiqiyyah bahkan dia bahkan mengaku selama ini belum pernah ada pesantren memberikan bantuan.
“Senang sekali, senang sekali, dapat bantuan uang, makanan dan obat-obatan,.” Kata Wendi usai menerima paket santunan.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Pos satu menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Shiddiqiyyah. Penyampaian santunan bisa terlaksana secara tertib dan santun.
“Kami merasa sangat terbantu dan menerima seratus persen, kami atas nama perwakilan semuanya masyarakat memgucapkan terima kasih atas bantuan dari pondok Jombang Jawa Timur,” kata Ujang Rahmat Ketua Pos satu.
“Kita semua bergerak atas arahan dan bimbingan Sang Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Bapak Kyai Moch. Muchtar Mu’thi sekaligus pimpinan Pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah Losari, Ploso, Jombang, aku Khoirul Mudzakkir Sekjen Dhibra Shiddiqiyyah Pusat.
Nampaknya bukan sekali ini saja organisasi sosial Shiddiqiyyah memberikan bantuan kemanusian kepada para korban bencana, pihak pesantren mengaku hampir disetiap ada bencana Shiddiqiyyah selalu terjun lapangan memberikan bantuan.
“Semua ini kami lakukan atas bimbingan Bapak Kyai yang merupakan bagian dari ajaran thoriqoh yakni selain ibadah ritual ada ibadah sosial. Maka disetiap ada bencana alam baik lokal maupun nasional kita selalu memberikan bantuan kemanusiaan. Hal seperti ini sudah kita lakukan sejak tahun 2002 di Situbondo,” aku Joko Hermanto Ketua DPP Organisasi Shiddiqiyyah.
Seperti santunan bencana alam banjir bandang di Situbondo Jawa Timur tahun 2002, Tsunami Aceh tahun 2004, gempa bumi Jogjakatra tahun 2006, erupsi Gunung Merapi tahun 2010, letusan gunung Kelud tahun 2014, gempa Lombok 2018, gempa Palu 2018, tanah longsor Banjarmegara tahun 2021, stunami Banten tahun 2022.
“Alhamdulillah atas bimbingan guru kami Bapak Kyai Moch Muchtar Mu’thi kita selalu bergotong royong memberikan bantuan disetiap ada bencana dan kita selalu terjun langsung. Dulu waktu stunami Aceh kita kita bangun rumah layak huni sekitar 20 unit dan gempa Jogja kita juga membangun rumah sampai 104 unit. Rumah dibangun sempurna dari awal pondasi,” tambah Kuswanto Ketua Bidang Santunan.
“Semoga para korban senantiasa diberi ketabahan dan keadaan bisa segara kembali normal. Mohon maaf bantuan mungkim bantuan yang sampaikan warga Thoriqoh shiddiqiyyah ini mungkin belum memadai , tapi kami berharap bisa ikut membantu meringankan saudara-saudara yang ditimpa musibah. Kami mendoakan korban yang wafat semoga dapat tambahan ampunan dan rohmat, yang wafat dalam keadan syahid. Dan kami juga mendoakan Yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran dan ketabahan,” pesan Nyai Shofwatul Ummah,. ***