Puluhan KK Korban Gusuran KEK Mandalika Tempati Hunian Baru
LOMBOK TENGAH, KANALINDONESIA.COM – Sebanyak 49 Kepala Keluarga (KK) dari 120 KK warga relokasi telah menempati hunian tetap di Dusun Ngolang, Desa Kuta, Lombok Tengah. Puluhan warga ini sebelumnya tinggal dalam Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika namun tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah.
KEK Mandalika adalah kawasan pariwisata yang ditetapkan pemerintah sebagai Project Strategis Nasional dan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yang dikembangkan dan dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengelola kawasan pariwisata di Indonesia.
Hunian tetap ini merupakan komitmen ITDC bersama Pemerintah Pusat yang dikoordinatori oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) serta Pemkab Lombok Tengah untuk membangun hunian tetap bagi warga yang sebelumnya tinggal dalam KEK Mandalika.
General Manager ITDC Bram Subiandoro menyampaikan bahwa penyiapan hunian tetap bagi 120 KK di Dusun Ngolang ini merupakan bukti bahwa ITDC selalu mengedepankan pendekatan humanis dan memperhatikan kepentingan masyarakat dalam pengembangan KEK Mandalika.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang selama ini sudah sangat kooperatif dan berkenan untuk menempati hunian baru ini. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kolaborasi dan dukungan Pemerintah Pusat, Pemkab Lombok Tengah, Kementerian/Lembaga yang telah mendukung penyiapan hunian tetap dengan fasilitas yang lengkap ini,” kata Bram, dalam keterangannya, Rabu (7/12/2022).
Dalam penyiapan hunian tetap ini, ITDC bersama sejumlah pihak telah memberikan dukungan antara lain, Kementrian PUPR melalui BP2P dengan pelaksana lapangan Dinas Perkim Lombok Tengah memberikan bantuan pembangunan 120 unit rumah.,
Sementara Pemkab ,Lombok Tengah membantu menyiapkan tanah seluas 2 ha untuk pembangunan rumah, serta berkerjasama dengan ITDC juga membangun mushola dan memfasilitasi proses kepindahan warga.
Sementara ITDC memberikan bantuan permanent water supply berupa sumur bor beserta Elevated Water Tank (EWT) dan temporary water supply dengan tangki air dan suplai air melalui truk dan peningkatan jalan akses menuju permanent resettlement sepanjang 2,5 km yang saat ini sedang dalam tahap pekerjaan konstruksi Rigid.
Selain itu, ITDC juga berkolaborasi menyiapkan program peningkatan capacity building untuk warga HPL 94 yang berpindah dan masyarakat Desa Penyangga KEK Mandalika yang terbagi menjadi beberapa program kolaborasi antara ITDC dan Universitas Mataram yaitu produksi snack untuk kelompok wanita.
Kemudian, pelatihan homestay oleh Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Pelatihan Pensaosan (pencampuran) Rokok, dan Pelatihan Desain Produk Turunan Kain Tenun atau Songket oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah.
Dukungan penyediaan infrastruktur (permanent water supply, temporary water supply, dan jalan akses) dijalankan sebagai bagian dari program Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP).
MUTIP merupakan program yang dibiayai sepenuhnya oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone/mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata.
Sebagai informasi, sebelum menempati hunian tetap ini, 120 KK tersebut ditempatkan di hunian sementara seluas 2,5 ha di HPL 94 yang disediakan oleh ITDC bersama Pemkab Lombok Tengah.
Di hunian sementara, masing-masing KK telah menempati kavling seluas lebih kurang 100 m2 dengan fasilitas yang tersedia di lahan tersebut berupa infrastruktur dasar seperti sumur, jalan akses, listrik, PJU, toilet, tempat sampah, drainase, sanitasi, kandang komunal dan kelengkapan fasilitas umum lainnya seperti mushola dan posyandu di lokasi hunian sementara.
“Kami berharap dengan kepindahan warga relokasi KEK Mandalika ke hunian tetap ini, masyarakat dapat hidup lebih nyaman dan tenang. Dengan pelatihan yang kami berikan, kami juga berharap kesejahteraan masyarakat terus berkembang dan dapat hidup lebih baik lagi,” kata Bram, menambahkan.(dan_kanalindonesia.com)