Puluhan Warga Sawoo Berduyun-duyun Datangi Posko Pengaduan, Berikan Keterangan pada Kejari

ARSO 16 Jan 2023 KANAL JATIM

PONOROGO, KANALINDONESIA.COM: Puluhan warga Desa Sawoo berduyun-duyun mendatangi posko pengaduan yang dibuka di salah satu rumah warga setempat untuk memberikan keterangan kepada tim Kejaksaan Negeri(Kejari) Ponorogo, Senin(16/01/2023).

Kedatangan sekitar 25 orang ini terkait dugaan adanya pungutan liar (Pungli) dalam pengurusan surat segel atau periwayatan tanah.

Ke duapuluhlima orang yang berasal dari Dusun Sawoo, Dusun Kocor, Dusun Ngempak dan Dusun Kacangan ini memberikan keterangan dan juga sejumlah barang bukti kepada tim dari Kejaksaan Negeri Ponorogo.

Berdasarkan keterangan dari para korban terungkap jumlah pungutan tersebut berbeda beda, baik untuk amplop saksi maupun uang untuk kas desa .

Bahkan dari pengakuan warga yang datang menyebut jika ada amplopan saksinya mencapai Rp2 juta dengan uang kas desa ada yang Rp3 juta ada juga yang Rp5 juta.

Sebagian warga yang merasa keberatan dengan jumlah yang diminta mengaku sempat terjadi tawar menawar.

Mantan BPD setempat, Karsono yang rumahnya dijadikan sebagai posko pengaduan korban dugaan pungli pengurusan surat segel tanah Desa Sawoo menyampaikan, “kerugian yang dialami warga luar biasa besar. Saat menyimak para korban memberikan keterangan kepada Kejaksan Negeri Ponorogo, misalnya Tukimun warga Dusun Kacangan mengaku biaya yang dikeluarkan untuk nyegelne tanah habis 13, juta. Sedangkan Supiatin warga Dusun Kleco habis biaya 8 juta,”ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Karsono,” tadi ada korban yang menyampaikan keterangan ke Kejaksaan mengaku jika telah diplot untuk uang saksi masing masing sebesar Rp2,5 juta namun karena keberatan hanya dikasih Rp2 juta saja, “terang Karsono.

Dari pantauan awak media, jumlah korban yang memberikan keterangan kepada Kejaksaan Negeri Ponorogo pada Senin(16/01/2023) sebanyak 25 orang dan jika ditambah dengan warga yang telah dimintai keterangan sebelumnya, total ada 31 orang.

Jumah tersebut dimungkinkan akan terus bertambah seiring dengan tumbuhnya rasa keberanian warga.(KI-01)