Ketua PBNU Persilahkan Warga NU Coblos PAN, Gus Yahya: Saya katakan warga NU tidak haram mencoblos PAN
SURABAYA KANALINDONESIA.COM – 1 Abad NU dijadikan moment bagi PAN untuk menggelar simposium Nasional. Ketua PB NU KH Yahya Cholil Staquf didaulat menjadi keynote speaker bersama beberapa tokoh Nasional yaitu Zulkifli Hasan, Yahya Cholil Qoumas, Ustad Adi Hidayat, dan Ulil Abshar Abdalah. Semua pengurus dan kader PAN laki laki yang hadir kompak menggunakan sarung yang langsung disentil oleh Ketua PBNU sebagai paradoks.
“Saya lihat semua pengurus PAN semua pake sarung. Kami malah pake celana. Kira kira yang sarungan pake celana gak ya?” kata Ketua PBNU Gus Yahya saat mengawali meteri sebagai keynote speaker, di Surabaya Sabtu (18/2/2023).
Gus Yahya bahkan menyentil Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan bahwa acara ini dibuat agar orang NU masuk PAN, “Saya tahu Bang Zul mengadakan acara ini, ada motivasi agar orang NU mau nyoblos PAN. Dan itu sah, namun saya juga melihat ada harapan yang lebih pada NU di Abad ke 2,” Lanjutnya.
Gus Yahya juga menegaskan, bahwa tidak haram jika orang NU nyoblos PAN. Dia menyebut PAN sebagai partai yang rasional. Ia tidak melarang kader NU untuk mencoblos PAN pada Pileg 2024 mendatang. “Kita tahu PAN sudah bertransformasi sedemikian rupa, lebih rasional dan melalui proses yang wajar, alami, Di PAN tidak ada drama pencurian partai, karena normal semua dan jadi lebih rasional, bahkan sowan ke ulama kiai NU MasyaAllah. Saya nggak boleh kampanye nyoblos PAN, nggak boleh. Apalagi saya juga bukan kader PAN terus terang saja. Tapi saya sebagai ketua umum (PBNU), harus saya katakan warga NU tidak haram mencoblos PAN,” tegasnya.
Dalam materinya Gus Yahya mengingatkan bahwa NKRI ini dibangun atas kesadaran dan keberagaman yang dimulai dari 1928 pemuda pemuda dari berbagai latar belakang bersatu dalam satu sumpah bertanah air satu tanah air Indonesia, “Semangat persaudaraan sebagai satu bangsa membuat tetap rukun, beda dengan tempat lain, meski sesama islam tapi gak bisa bersatu karena tidak merasa satu bangsa,” ungkapnya.
Kata Gus Yahya, tidak ada satu kelompok pun yg mengasingkan diri dari yang lain, dan berjalan hanya memperjuangkan kelompok nya sendiri itu, maka akan memunculkan kekalahan semua dan kehancuran bersama, termasuk ummat Islam. “Yang hanya untuk kemenangan islam saja, maka pasti akan ada kekalahan dan kehancuran. Ini terjadi di Somalia, Siria, Irak. Semua harus menang, jangan ada yang kalah maka dipastikan tidak akan ada bisa, maka yg dimenangkan adalah kemanusian. Kalau semua menang, NU menang Muhamadiyah menang, maka semua menang,” Kata Gus Yahya. .
Sementara itu Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan menyebut partainya terus bekerja keras memperkuat persatuan. “Parpol ini kan fungsinya itu untuk memajukan peradaban. Oleh karena itu, PAN berusaha keras agar umat Islam ini memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda,” kata politisi yang akrab disapa Zulhas usai acara Simposium Peringatan Satu Abad NU.
Zulhas mengklaim berusaha mendudukkan bersama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk mempersatukan keduanya, “Walaupun berbeda pilihan, beda partai, tapi harmoni persatuan itu penting. Itu terus saya lakukan selama hampir 2 tahun, terutama mempersatukan, duduk bareng. Mempersatukan artinya bukan sama ya, mendudukkan bareng NU dan Muhammadiyah sudah 2 tahun saya. Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang,” jelasnya.
Kehadiran Ketum Gus Yahya di acara peringatan satu abad NU yang digelar PAN, diharapkan akan menciptakan suasana di masyarakat semakin sejuk, khususnya antara NU dan Muhammadiyah. “Dengan itu masyarakat adem, tenang. Kalau masyarakat tenang, kita bisa membangun gitu. Bahwa soal pilihan-pilihan, terserah masing-masing,” pungkas Zulhas. nang