Wanita Asal Prancis dan Cirebon Berkolaborasi Cegah Human Trafficking
CIREBON, KANALINDONESIA.COM – Dua orang wanita lintas negara memiliki tekad kuat hingga berkolaborasi untuk mencegah dan melakukan penanganan terhadap human trafficking.
Keduanya adalah Noèmie Kurta dan Fifi Sofiah. Walaupun memiliki latar belakang berbeda apalagi beda negara, namun kedua wanita tangguh ini memiliki visi yang mulia yakni menyelamatkan anak bangsa dari praktek human trafficking.
Noèmie Kurta sendiri berkebangsaan Perancis Seorang Penulis khususnya dalam bidang Keamanan dan Teknologi.
Ia mengatakan, modus yang digunakan pelaku human trafficking tidak lagi secara kasar dan penuh drama tapi, lebih halus dan kerap memanjakan korban.
“Ini yang harus kita ketahui, sekarang ini modus human trafficking memberikan kemudahan bagi siapapun yang ingin bekerja di luar negeri seperti kemudahan proses keberangkatan, memprrcepat prosedur keberangkatan hingga bekerja di luar negeri dan menjanjikan gaji tinggi,” katanya
dalam pertemuan melalui zoom meeting yang digelar pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Ia menyatakan, dari semua janji-janji manis tersebut pada akhirnya korban tidak akan mendapatkan apapun, lebih parah lagi korban tidak merasa bahwa dirinya diperdaya.
Pelaku human trafficking pun kerap menggunakan media sosial untuk menjerat korbannya.
“70 persen media sosial digunakan untuk modus human trafficking. Ketika sudah bekerja, pelaku akan menahan KTP, Paspor hingga dokumen penting milik korban,” ujarnya.
Sementara, Ketua Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Cirebon Hj. Fifi Sofiah mengatakan, para pelaku human trafficking dan kekerasan kerap kali dilakukan oleh orang terdekat bahkan bisa keluarga sendiri.
“Seringkali kasus yang kita temukan pelakunya adalah orang terdekat yang seharusnya memberikan perlindungan,” katanya
Hingga kini, pihaknya berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memberikan dukungan, pendamping hingga penegakkan hukum terhadap pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kami bekerja sama dengan kepolisian dalam penindakan hukum terhadap pelaku. Kami juga memberikan pendampingan psikologis kepada korban,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, WNI yang berkarya di Inggris berlatar belakang Pendidikan Bisnis Maritim dan Hukum, juga seorang seniman, jurnalis, dan pelestari alam yakni Trigo Neo Starden menyatakan, seluruh elemen harus memberikan dukungan kepada korban untuk berani melaporkan kepada pihak berwajib.
Ia pun meminta, masyarakat menghapus stereotip negatif terhadap korban.
“Kita harus memberikan perlindungan sehingga korban berani melapor,” pungkasnya. ()