LUMAJANG KANALINDONESIA.COM – Kabupaten Lumajang ternyata memiliki banyak sekali potensi alam guna meningkatkan perekonomian masyarakat sangat bisa dilakukan. Mulai dari pertanian, perkebunan dan pariwisata selain tambang.
Sayangnya Pemkab Lumajang rupanya kurang sadar akan potensi diluar tambang ini. Yang tampak Lumajang hanya mengeksploitasi tambang berupa pasir galian C Semeru dan pasir besi saja untuk ekonomi Lumajang. Jauh dari inovasi menggerakkan sektor yang ada.
Pemkab Lumajang pun terkesan masih mengandalkan sektor pertambangan untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak minerba pasir tahun 2023 yang ditarget mencapai Rp 40,4 miliar. Dengan menaikkan harga komoditas pasir dari Rp 20.000 per ton menjadi Rp 28.000 per ton ini pajak yang diterima Pemkab Lumajang dari industri ekstraktif ini diharapkan juga akan bertambah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masih fokusnya Pemkab Lumajang pada sektor pertambangan untuk menambah PAD ini direspon oleh beberapa tokoh masyarakat di Lumajang. Salah satunya yakni, Gus Mamat alias Ahmad Umar Faruq selaku pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Ma’rifat.
Hal itu disampaikan Gus Mamat saat mengikuti Reses I 2023 Anggota DPRD Jatim, Reno Zulkarnaen yang digelar di Ponpes yang beralamat di Desa Boreng, Lumajang ini.
“Sektor pertanian di Kabupaten Lumajang ini sangat luar biasa jika digarap secara serius. Tapi, kenyataannya Lumajang masih banyak yang berburu tambang daripada menghidupkan pertanian,” katanya, Minggu (26/3) malam.
Dengan wilayah yang terbagi menjadi 21 kecamatan, 198 desa, dan 7 kelurahan ini, Kabupaten Lumajang memiliki potensi besar pada sektor pertanian. Apalagi, Lumajang menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur dan menghasilkan berbagai produk dalam sektor buah-buahan, peternakan, perindustrian/perdagangan, kehutanan, perikanan, hingga pariwisata.
“Padahal, sektor pertanian secara konsisten memberikan kontribusi tertinggi dalam struktur ekonomi di Kabupaten Lumajang. Potensi utama disini adalah pertanian. Tapi, selama ini jika panen itu langsung dijual tanpa diolah. Jadi hanya menjual produk pertanian mentah saja, coba kalau diolah pasti memiliki nilai tinggi,” ungkapnya.
Merespon hal tersebut, Reno Zulkarnaen yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat ini pun menjelaskan bahwa masyarakat Lumajang harus sejahtera.
“Masyarakat memiliki daya saing tinggi jika memaksimalkan sektor pertanian. Lumajang memiliki banyak lahan produktif baik lahan pertanian perkebunan maupun lahan pertanian persawahan dan juga produk pertanian,” ungkapnya.
Politisi yang akrab disapa Bang Reno ini mengakui banyak potensi besar yang layak dikembangkan, “Ada kelapa yang jadi andalan di wilayah utara Lumajang yang harusnya bisa dikembangkan jadi minyak kelapa, juga potensi teh Kertowono Gucialit yang mendunia, Tembakau yang kualitasnya sangat istimewa. Tentu ini jika bisa dikembangkan maka semuanya akan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lumajang. Mari kita doakan dan sama-sama berjuang dengan amanah jabatan ini, kita bisa memberi kebaikan pada masyarakat, ” Pungkasnya. Nang
Baca berita lainnya di Google News Kanalindonesia.com