Berbalut Metaverse, Komik Ini Kampanye Bahaya Sampah Makanan
SURABAYA, KANALINDONESIA.COM : Mahasiswi Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Zahirah Salma Nuha punya cara unik mengampanyekan sampah makanan. Dia menciptakan comic motion berjudul Tapak Sena demi mingkatkan kesadaran mengenai food waste.
Menurut Zahirah, Indonesia menjadi peringkat kedua sebagai negara penghasil food waste atau sampah makanan di dunia. Sampah makanan tercantum pada UU Nomor 18 Tahun 2008 dan Sustainable Development Goals (SDGs).
Dan lewat studi yang dilakukannya, anak-anak menjadi salah satu pelaku yang turut menyumbang persentase pada jumlah sampah makanan di Indonesia.
“Pada kalangan ini (anak-anak, red), kebanyakan sampah makanan yang dihasilkan berupa nasi yang tidak habis,” katanya, Jumat (3/3/2023).
Komik ini dirancang sedemikian rupa untuk menanamkan kesadaran anak-anak agar lebih menghargai makanan serta menjaga lingkungan. Beberapa plot yang disesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan anak di umur 9 sampai 12 tahun yang menjadi target sasaran komik ini.
Yang menarik, komik ini memasukkan unsur metaverse yang viral akhir-akhir ini. “Teknologi metaverse yang menjadi penghubung cerita digunakan karena anak-anak rentang umur ini yang sudah paham dengan teknologi terkini,” tutur mahasiswi yang akan diwisuda pada 18 Maret mendatang ini.
Zahirah ikut melakukan studi eksperimen dan wawancara kepada beberapa pihak yang memahami isu ini. Seperti rganisasi Garda Pangan, psikolog anak, dan dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS IDAA Warmadewanthi ST MT PhD.
“Hal ini dilakukan agar pembahasan yang dibawakan seputar sampah makanan dapat tepat menyasar ke target pembaca,” tegasnya.
Perempuan kelahiran Surabaya ini juga memperhatikan betul penggunaan bahasa supaya anak-anal tidak bosan. Tak hanya itu penggambaran tokoh dan suasana juga dikonsultasikan kepada tokoh yang telah lama berkecimpung di dunia komik dan animasi untuk menambah perspektif dalam pembuatannya.
Tapak Sena disusun selama tiga bulan dengan bimbingan dosen DKV ITS Rabendra Yudistira Alamin ST MDs, karya ini sekaligus menjadi Tugas Akhir (TA) yang turut mengantarkan Zahirah dalam menyelesaikan studi sarjananya di ITS.
Mahasiswa yang telah sejak lama menggeluti seni tersebut berharap, pesan dalam komik yang dibuatnya ini dapat menjamah anak-anak di Indonesia dan menghasilkan manfaat positif bagi pembacanya. Zahirah juga berharap melanjutkan kisah Tapak Sena yang dibuatnya.
“Besar harapan Tapak Sena akan berlanjut dan memberikan edukasi lewat episode-episode selanjutnya,” tutupnya penuh harap. (Nani Mashita)